Yang Telah Terjadi Biarlah Terjadi

Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ”

Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan al-qadar (takdir)” (QS. Al-Qamar : 49)

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Para Imam Ahli Sunnah memegangi ayat yang mulia ini sebagai dasar (wajibnya) menetapkan takdir Allah yang mendahului semua makhluk-Nya, yang berarti (meyakini bahwa) Dia Maha Mengetahui segala sesuatu sebelum terjadi, dan Dia telah menuliskannya (dalam Lauhul Mahfuzh) sebelum menciptakannya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 4/341)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Yang pertama kali Allah ciptakan adalah Qalam (pena), lalu Allah berfirman kepadanya: ‘Tulislah !’ , ia menjawab: ‘Wahai Rabb-ku apa yang harus aku tulis ?’ Allah berfirman: ‘Tulislah takdir segala sesuatu sampai terjadinya Kiamat.'” (HR. Abu Dawud, no.4700, at-Tirmidzi, no.2155)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim, no.2653)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bersungguh-sungguhlah dalam hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusan), serta janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu (kegagalan), maka janganlah kamu mengatakan, ‘seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau begitu’. Tetapi katakanlah, ‘ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki’. Karena sesungguhnya perkataan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan.” (HR. Muslim, no.2664)

Dzun Nun al-Mishri rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang yakin dengan takdir maka dia tidak akan pernah gelisah.” (Syu’abul Iman, I/244)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Takdir yang Allah tetapkan bagi hamba-Nya tak pernah keluar sedikitpun dari keadilan, mashlahat, hikmah, dan kasih sayang dari-Nya.” (Al-Fawaid, hal.147)

Abdullah bin Mubarak rahimahullah berkata: “Siapa yang berkeyakinan bahwa takdir semuanya dari Allah, yang baik maupun yang buruk, Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki, maka ia telah keluar dari golongan Qadarriyah secara keseluruhan, dan ia merupakan pengikut Sunnah.” (Syarhus Sunnah, hal.127).***

(Yuni)

Artikel yang Direkomendasikan