Sabilulhuda, Yogyakarta: Supaya Kita Selalu Ditolong Oleh Allah – Dalam hidup ini, kita sering kali dihadapkan pada situasi dan kondisi yang membuat hati kita menjadi goyah. Atau rezeki menjadi begitu terasa sempit, doa seolah olah tak kunjung dijawab, atau ujian datang dengan bertubi-tubi.
Di saat seperti itu, muncul pertanyaan dalam hati: “Mengapa hidupku terasa berat? Mengapa pertolongan Allah belum juga datang?”
Padahal, bisa jadi bukan Allah yang menjauh, tapi kita sendiri yang perlahan melepaskan genggaman-NYA.
Allah tidak pernah menolak untuk menolong hamba hamba-Nya. Namun, pertolongan itu datang kepada mereka yang menjaga silah ketersambungan yang erat antara hati dengan Allah.
Hubungan inilah yang disebut silaturahim dalam makna terdalamnya. bukan hanya bertemu, tapi tetap saling terhubung walau jarak memisahkan. Begitu pula dengan salat, ia bukan hanya sebagai ritual gerak, tapi juga sebagai latihan untuk terus terkoneksi dengan Allah, kapan pun dan di mana pun kita berada.
Kalimat Yang Mahal: “Aku Punya Allah”
Salat mengajarkan kepada kita satu hal yang penting: aku punya Allah. Kalimat ini sederhana, tapi mahal nilainya.
Baca Juga:

Tenang! Pertolongan Allah Selalu Datang Tepat Waktu https://sabilulhuda.org/tenang-pertolongan-allah-selalu-datang-tepat-waktu/
Ketika seseorang benar-benar merasa punya Allah, maka tidak ada ruang bagi dirinya menjadi panik, cemas, atau putus asa. Pekerjaan gagal? Aku punya Allah. Rezeki tertunda? Aku punya Allah. Rumah tangga diuji? Aku punya Allah.
Kalimat ini bukan hanya sebatas ucapan, tapi keyakinan kita yang bisa menembus sampai ke hati, sehingga dapat menenangkan jiwa, dan menguatkan setiap langkah yang kita lakukan.
Belajar Dari Bilal Dan Abdurrahman bin Auf
Lihatlah Bilal bin Rabah yang tetap berkata “Ahad, Ahad” meskipun beliau tetap disiksa di bawah terik matahari. Atau Abdurrahman bin Auf, yang mana ia rela meninggalkan seluruh hartanya di Makkah demi bersama Nabi SAW di Madinah.
Apa yang membuat mereka begitu tegar? Karena mereka yakin, kehilangan dunia bukanlah kehilangan segalanya selama mereka masih punya Allah.
Inilah kunci utama agar kita selalu ditolong oleh Allah, yaitu dengan menjaga hubungan hati dengan-Nya. Hubungan itu kita bangun lewat salat yang khusyuk, zikir yang hidup di hati, dan istigfar yang tulus dari dosa.
Karena bisa jadi, kita sudah salat, tapi belum benar-benar nyambung dengan Allah. Lisannya menyebut Allahu Akbar, tapi pikirannya masih melayang pada dunia.
Maka setelah salat, kita diajarkan untuk berzikir, bukan hanya sebagai pengulangan kata, tapi sebagai bentuk latihan kita agar kalimat itu dapat menembus hati.
Baca Juga:

Renungan 3: Allah Sumber Segala Harapan Dan Perlindungan https://sabilulhuda.org/renungan-3-allah-sumber-segala-harapan-dan-perlindungan/
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, terus kita ulang hingga terasa maknanya, hingga muncul getaran yang lembut di dada. Kemudian hati berkata pelan: “Aku tenang, karena aku punya Allah.”
Saat Hati Sudah Terhubung, Pertolongan Allah Pasti Datang
Dan saat hati kita sudah benar-benar merasa memiliki Allah, maka pertolongan-Nya akan datang dengan cara yang tak kita sangka-sangka. Karena Allah sudah berjanji dalam Al-Qur’an:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِࣖ
Artinya: “Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku”. (QS. Al-Baqarah: 152)
Jadi, jika kita ingin selalu ditolong oleh Allah, jangan hanya kita sibuk mencari solusi di luar diri. Tapi perkuat hubungan dengan-Nya di dalam hati. Jaga salat, hidupkan zikir, lembutkan istigfar. Karena pertolongan Allah bukan datang dari banyaknya usaha, tapi dari kuatnya hubungan kita dengan-Nya.
Dan ketika kita benar-benar merasa, “Aku punya Allah,” maka setiap masalah pun menjadi kecil, sebab kita sedang bersama Yang Maha Besar.
Baca Juga: Ka. Kankemenag HST: Mintalah Pertolongan Allah Melalui Shalat













