Sahabat Terbaikku.


Hari ini adalah hari dimana kedatangan seorang santri baru yang sangat cerdas, membuat seseorang ingin bertemu dan mengetahui orang tersebut.
“Assalamu’alaikum… “ Sapa seorang wanita paruh baya kepada salah satu santri yang sedang menyapu.
“Waalaikumsalam… “ Jawabnya dengan sopan “ada yang bisa saya bantu? “ Lanjut Zahra kepada wanita paruh baya tersebut.
“Emm… Saya mau bertemu dengan Ustadah Ulya apakah beliaunya ada? “tanya wanita paruh baya tersebut. “Ohh Ustadah Ulya, sebentar saya panggilkan dulu, mari ibu dan mbak tunggu diruang tamu dahulu.. “jawab Zahra dengan sopan, yang diangguki oleh seorang ibu dan anak itu.
Setelah beberapa saat kemudian, Ustadah Ulya pun datang menghampiri tamu tersebut. Dan setelah lama berbincang-bincang ternyata seorang anak yang datang bersama wanita paruh baya tersebut adalah santri baru yang sudah banyak dibicarakan santri pondok tersebut.
Saat ini Zukhruf sudah berada dikamar barunya, ia ditemani seorang wanita yang tadi sedang menyapu.
“Hai.. Perkenalkan namaku Zahra Aulia, biasa dipanggil Zahra!! Km siapa? “ucap Zahra memecah keheningan diantara mereka. “Hai Zahra… Namaku Zukhruf Nisa biasa dipanggil Zukhruf… “jawab Zukhruf dengan malu-malu.
“tidak usah malu, anggap aja kita sudah kenal lama, dan biasa aja dengan ku aku tidak akan menggigitmu. “ucap Zahra sambil tertawa dan diikuti oleh Zukhruf. “emm… Iya deh. “jawab Zukhruf sambil tersenyum. Setelah itu mereka berbicara dan bertukar cerita selayaknya seorang sahabat yang sudah kenal lama.
Beberapa tahun kemudian….
Zukhruf dan Zahra menjadi seorang sahabat yang baik, mereka selalu mengingatkan satu sama lain dalam kebaikan, mereka bertindak dengan pikiran dewasa dan luas.
Saat ini adalah saat-saat yang sangat menegangkan, mereka sedang menghadapi ujian yang akan diberikan dari Ustadz/ah kepada santri-santri yang akan lulus dari pontren tersebut dan melakukan pembelajaran ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Itu bertanda bahwa mereka akan melakukan perpisahan.
“Zukhruf tadi gimana? “ tanya Zahra kepada Zukhruf.
“Alhamdulillah, yang aku pelajari keluar semua, kamu gimana? “ucap Zukhruf
“Alhamdulillah deh, tapi punyaku tadi ada yang sulit menurutku, mungkin aku yang tidak fokus belajar dan kurang memahami materinya sih. “jawab Zahra sambil diakhiri kekehan kecil.
“Iya deh, makanya belajar tu yang sungguh-sungguh biar bisa tuh ngerjain soal-soalnya. “Ucap Zahra yang dibalas anggukan oleh Zahra. “Oke boss, “jawab Zahra sambil mengangkat tangannya layak seperti hormat kepada sang bendera merah putih.
Saat ini adalah pengumuman tentang nilai ujian pertama dari empat ujian-ujian yang lainnya.
“Assalamu’alaikum anak-anakku sekalian, disini saya akan memberitahukan kepada kalian tentang nilai hasil ujian pertama yang diselenggarakan pada tiga hari yang lalu. Dan kita panggil untuk 3 anak yang mendapatkan nilai terbaik maju ke depan, “ucap seorang Ustadz dengan suara kerasnya.
“Kita panggilkan Halimah Muflihah sebagai nilai tertinggi ke tiga, Warda Lathifah sebagai nilai tertinggi ke dua, dan Zukhruf Nisa sebagai nilai tertinggi pertama. Silahkan yang saya panggil segera maju ke depan untuk mendapatkan apresiasi dari pihak pondok dan sekolah.
Setelah acara tersebut semua santri kembali ke kamar masing-masing, namun Zukhruf tak menemukan Zahra sendiri acara tadi ia bingung ke mana perginya sahabatnya itu, dikamar pun juga ia tak menemukan keberadaan Zahra.
‘Kamu dimana sih Zahra? ‘ gumam Zukhruf didalam hati.
Saat ini Zukhruf masih mencari keberadaan Zahra. Tiba-tiba Zukhruf melihat sosok wanita yang tengah duduk di kursi taman, dan sedang melamun entah kenapa. Saat mau menghampirinya wanita tersebut menghindar dari Zukhruf, namun dengan cepat Zukhruf memegang tangannya.
“Kamu kenapa menangis? Marah ya sama aku? Atau kamu ada masalah sama aku? Tapi Kenapa kamu menghindar dari aku? “ tanya Zukhruf saat melihat wajah Zahra.
“aku gak apa-apa, aku hanya ingin sendiri dahulu, kamu gak salah apa-apa kok sama aku, “jawab Zahra dengan senyum palsunya
“emm… Kalau aku ada salah aku minta maaf, “ucap Zukhruf sekali lagi
“kamu tak perlu minta maaf, karena aku saja yang tak pantas menjadi temanmu apalagi sampai disebut dengan sahabat, kamu berbeda denganku, kamu baik, kamu pandai, kamu rajin, dan aku? Aku bukan apa-apa, aku tak sebanding denganmu, aku orang yang begitu bodoh aku_! “ucap Zahra terpotong karena Zukhruf tiba-tiba memeluknya.
“kamu tidak boleh bicara seperti itu, kamu itu udah sempurna, tak ada manusia yang bodoh, kamu punya kemampuan tersendiri dari aku, kamu tak perlu menjadi aku dan aku pun begitu, kita ini sahabat saling melengkapi bukan?, tak ada yang namanya tidak bisa, karena semua sudah diatur sama Allah.. “jawab Zukhruf.
“Aku gak mau hanya karena ini kamu menghindar dariku, kamu bisa belajar lagi, tak ada yang tidak mungkin didunia ini, kamu pasti bisa aku yakin itu. “lanjutnya..
“tapi aku gak pantas berteman sama kamu, kamu lebih baik dari aku, kamu lebih dari segalanya.. “ucap Zahra lirih diakhir katanya.
“Tidak!! Aku tidak sesempurna yang kamu pikirkan, aku hanya manusia biasa, kita itu sama!, sama-sama diciptakan oleh Allah, dan pasti akan kembali kepada Allah. “jawab Zukhruf kembali.
“Ya sudah kita kembali ke kamar dulu, kamu gak boleh sedih kamu pasti bisa mencapai apa yang kamu inginkan, jangan berkecil hati, jangan malas-malasan, “ucap Zukhruf yang diangguki oleh Zahra.
“Terima kasih… Terima kasih kamu selalu ada untuk ku, kamu selalu menyemangati ku, kamu adalah sahabat terbaik yang aku punya. Maaf…. Maaf jika aku selalu merepotkan mulai, aku belum bisa menjadi sahabat baik buat kamu, namun mulai dari sekarang aku akan berubah, aku akan bersikap lebih dewasa lagi, aku akan belajar bersungguh-sungguh. “jawab Zahra sambil tersenyum dengan keyakinan kepada Zukhruf.
Setelah kejadian itu, Zukhruf dan Zahra kembali menjadi sahabat yang lebih baik lagi, mereka fokus untuk tujuan, dan cita-cita mereka. Dan saat ini Zahra sering belajar bersama Zukhruf dan Zukhruf pun dengan senang hati membantu Zahra yang kesusahan.

  _*kamu hadir disaat yang tepat, kamu memberiku banyak hal, kamu selalu ada, kamu tak mengenal lelah membantuku. Terima kasih... Terima kasih kamu selalu ada di sampingku, walau suka dan duka kamu tetap berada disisi ku. Thanks My friend* @Zukhruf_Nisa.***
(Eva Sriatun)

Artikel yang Direkomendasikan