SAHABAT merupakan harga terbaik setelah keluarga, berganti sahabat-sahabat yang singgah dalam kehidupan kita.

Dan itu wajar- wajar saja. Ada yang mampir untuk mengulang masa kebersamaan dulu *( tarikhan )* ada yang datang karena keperluan usaha *(tijaaratan)* bahkan tidak sedikit saling jumpa karena kepentingan politik *(siyaasiyan)*. Ada juga karena sama-sama dalam kesukaan yang sama *(hubban)*, sama sama suka touring, main golf, dan lain sebagainya.

Ada yang indah, yaitu bersahabat karena sama sama ingin dicintai dan mencintai Allah. Ia senantiasa bertemu karena sering hadirnya dalam majelis ilmu. Masyaa Allah.

Persahabatan yang terikat karena ingin merebut kecintaan Allah adalah persahabatan yang tidak hanya ternikmati ketika di dunia saja, tapi hingga akhirat. Sahabat sahabat yang hari dalam kehidupan kita jika kehadirannya karena terikat oleh kecintaan kepada Allah maka inilah bentuk persahabatan yang sejati,persahabatan karena landasan keimanan dan ketaatan kepada-Nya. Persahabatan dunia sampai akhirat.

Beruntungnya, jika persahabatan yang dilandasi karena Allah ini terus berjalan. Sehingga saat salah satu dari sahabat kita khilaf terperosok ke dalam kelalaian, maka kelak Allah ijinkan sahabat yang shalihah ini memberi syafa’at kepada kita. Jika penghuni surga telah masuk ke dalam surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat sahabat mereka yang selalu bersama mereka dulu waktu di dunia, maka mereka pun bertanya kepada Allah

“Ya Rabb, kami tidak melihat sahabat sahabat kami. Sewaktu di dunia kami selalu bersama, kami shalat bersama mereka, kami berpuasa karena mereka dan kami berjuang karena mereka.”

Dan Allah pun berfirman ” Pergilah ke neraka lalu keluarkanlah sahabat sahabatmu yang di hatinya ada iman walaupun sekecil Zarrah”. *(HR. IBNU MUBARAK dalam Kitab az-Zuhd)* Imam Syafi’i berkata: “jika engkau mempunyai sahabat yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah, maka peganglah erat dia, jangan pernah engkau melepaskannya. Karena mencari sahabat baik itu sulit, tapi melepaskannya sangat mudah.” Imam Hasan al- Bashri berkata: ” Perbanyaklah sahabat mukmin mu karena mereka memiliki syafa’at pada hari kiamat.” Ibnu Jauzi berkata kepada sahabatnya sambil menangis: “Jika kamu tidak menemui aku di Surga bersama kamu, maka tolonglah kepada Allah tentang aku.”

Sahabat sahabat tercinta karena Allah, yuk berfikir sejenak , siapa kiranya diantara sahabat kita yang akan mencari dan mengajak kita bersama sama ke Surga? Jika kita telah menemukannya, jabatlah terus persahabatan itu. Insya Allah akan meneruskannya hingga menuju Surga-Nya.

BARAKALLAHU FIIKUM…

***

( Wahyuni )

Artikel yang Direkomendasikan