RENUNGAN AKHIR PEKAN Sabtu, 11Maret 2018

RENUNGAN AKHIR PEKAN
Sabtu, 11Maret 2018
PA sabilul huda jakal km 17 pakem sleman DIY

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa”.(QS. Ali Imran : 133)

WA SAARI’UU ILAA MAGHFIRATIN MIN RABBIKUM WA JANNATIN

Ayat ini memerintahkan kita untuk bersegera jgn menunda2 seperti halnya orang sedang berlomba atau
berkompetisiā€Ž. Bersegeralah untuk mencapai 2 hal, yaitu AMPUNAN ALLAH dan SYURGA-NYA.
Aii bin Abi Thalib : yang dimaksud dengan ayat di atas adalah cepatlah menunaikan segala kewajiban yang Allah SWT perintahkan untuk manusia.
Utsman bin Affan : bersegeralah untuk ikhlas.
Intinya bersegeralah untuk selalu bertaubat, beribadah dengan ikhlas dan menjauhi segala larangan Allah SWT.

‘ARDHUHA AS-SAMAAWAATI WAL ARDHI

Syurga itu lebarnya saja seluas langit dan bumi. Ini hanya gambarang yang Allah sampaikan bahwa syurga itu sangat luas sekali.

Sabda Nabi SAW, “Seluruh umatku akan masuk syurga kecuali orang yang enggan (tidak mau)”, sahabat bertanya, “siapakah yang enggan itu ?”, Nabi menjawab, “Barangsiapa yang TAAT kepadaku, maka ia akan masuk syurga dan barang siapa yang TIDAK TAAT kepadaku, maka DIALAH ORANG YANG ENGGAN MASUK SYURGA”.

U’IDDAD LIL MUTTAQIM

Berbahagialah kita Krn syurga yg tanpa batas itu hanya u orang2 bertaqwa dan bukan u yg lain nya
Maka jadilah orang bertaqwa dg ciri2 sbb :

“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (QS. Ali Imran : 134)

ALLADZIINA YUNFIQUUNA FII ASSARRAA’I WA ADHDHARRAA’I

Kriteria pertama adalah orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah baik ketika lapang ataupun ketika sempit. Orang yang mampu memberi ketika dia memiliki kelebihan harta, adalah sesuatu yang biasa (walaupun tidak semua orang mampu melakukan ini).

Sedangkan orang yang sedang kekurangan, kemudian dia berusaha mengeluarkan hartanya di jalan Allah, dialah orang yang LUAR BIASA.

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan”. (QS. Ath-Thalaq [65] : 7)

WALKAADZIMIINA AL-GHAIDZA

Kriteria yang kedua adalah mampu menahan emosi amarah.
Makna awalnya adalah penuh dan menutupnya dengan rapat, seperti wadah yang penuh dengan air lalu menutupnya dengan rapat supaya tidak tumpah.
Ini artinya orang dalam tingkatan ini masih punya marah, bahkan mungkin ada perasaan untuk menuntut balas, tetapi ia TIDAK mengikuti ajakan nafsunya dan tidak menumpahkan amarahnya.Dia tidak mengeluarkan kata-kata yang kotor dan sikap yang negatif.

“Orang kuat itu bukanlah orang yang berotot, tetapi orang yang kuat itu adalah orang yang mampu mengendalikan emosinya ketika dia marah”. (HR. Ahmad dan Baehaqi)

WAL ‘AAFIINA ‘ANINNAAS

Kriteria yang ketiga adalah mau memaafkan kesalahan orang lain.
Kata ‘afin artinya adalah menghapus.
Ini artinya orang yang berada dalam tingkatan ini sudah mampu menghapus dan melupakan dalam hatinya, kesalahan orang lain yang telah berbuat salah kepadanya.

Ketika Nabi mendengar khabar bahwa paman beliau Hamzah meninggal di medan perang dan hatinya dikunyah oleh Hindun, maka beliau bersabda, “Jika Allah menganugerahkan kepadaku kemenangan atas kaum musyrikin Quraisy pada salah satu pertempuran, maka pasti akan aku balas (kematian pamanku Hamzah) dengan 30 orang musyrik”

Ketika itu Allah menegur Nabi-Nya dengan firman-Nya, “dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu, akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar”. (QS. An-Nahl [16] : 126)

WALLAHU YUHIIBUL MUHSINIIN

Kriteria yang keempat adalah orang yang mampu berbuat ihsan.
Ihsan adalah orang yang beribadah dan berbuat baik seolah-olah dia melihat Allah, kalaupun dia tidak melihat Allah, dia yakin bahwa Allah melihat perbuatan dia.IHSAN itu posisinya di atas ADIL.

NB
Web : www.sabilulhuda.org
Cp 081328002838

Indahnya berbagi dg anak2 yatim, piatu, terlantar dan dhuafa, smg Alloh juga membagi2 KEINDAHAN NYA u kita semua dg RAHMAT dan RAHIM NYA

Artikel yang Direkomendasikan