Sabilulhuda, Yogyakarta: Rahasia Mendidik Anak Dengan Kasih Sayang Agar Tumbuh Tangguh & Bahagia – Setiap orang tua tentu ingin memiliki anak yang cerdas, tangguh, dan juga berakhlak baik. Namun, dalam perjalanan dalam mendidik mereka, sering kali muncul rasa lelah, bingung, bahkan frustrasi. Anak-anak seolah sulit sekali mereka diatur, terutama di zaman yang serba digital seperti sekarang ini.
Padahal, di balik semua permasalahan itu, ada satu kunci yang sederhana namun kuat yang sering terlupakan oelh orang tuanya yaitu, kasih sayang.
Apa Saja Yang Perlu Orang Tua Ketahui Dalam Mendidik Anak Supaya Tangguh Dan Bahagia
1. Memahami Dunia Anak Laki-Laki
Bagi para orang tua yang memiliki anak laki-laki, memahami cara berpikir mereka adalah hal yang. Secara alami, anak laki-laki memiliki otak kanan yang lebih dominan di masa kecilnya. Otak kanan inilah yang mengatur kreativitas, imajinasi, dan keinginan untuk bermain.
Jadi, ketika anak laki-laki terlihat lebih suka bermain daripada belajar, bukan berarti mereka itu malas. Ia hanya sedang belajar dengan caranya sendiri. Bermain bagi mereka bukan hanya sebagai hiburan, tetapi merupakan proses dalam memahami dunia, berimajinasi, dan berlatih mengambil sebuah keputusan.
Tugas orang tua adalah menyediakan lingkungan tersebut untuk bermain yang baik. Misalnya, dengan mengajaknya bermain bola, basket, futsal, atau permainan tradisional yang dapat melatih interaksi sosial. Dengan begitu, anak bisa belajar disiplin dan kerja sama tanpa merasa mereka tertekan.
Baca Juga:
2. Menasihati Di Momen Yang Tepat
Satu kesalahan umum orang tua adalah menasihati anak di waktu yang salah. Misalnya saat anaknya sedang lapar, kesal, atau sedang asyik bermain gadget. Akibatnya, pesan baik yang disampaikan malah justru tidak diterima.
Cara terbaik untuk berbicara dengan anak laki-laki adalah saat suasana hati mereka sedang tenang dan bahagia. Misalnya ketika sedang makan bersama, atau sambil menikmati makanan favoritnya. Momen seperti itu dapat membuat anak merasa dihargai, bukan dihakimi.
Orang tua jika ingin memberi nasihat yang lebih dalam, ajak ia bicara empat mata. Tidak perlu lama-lama, cukup sepuluh hingga lima belas menit. Yang penting, suasananya hangat dan santai.
Cobalah menjadwalkan momen khusus sebulan sekali untuk berbincang dengan tiap anak. Ajak makan di luar atau hanya jajan bareng. Berbincang dan ngobrol seperti ini dapat membuat anak merasa dekat dan mudah terbuka.
3. Ketika Anak Lebih Senang Bermain Gadget
Anak zaman sekarang hidup dalam dunia digital. Orang tua yang melarang secara total bermain gadget bukanlah solusi, justru bisa membuat mereka semakin penasaran dan memberontak. Yang lebih penting adalah bagaimana orang tua itu bisa mengajarkan keseimbangan dan rasa tanggung jawab.
Kita bisa mulai dengan memahami dulu apa yang mereka mainkan. Tanyakan, “Game apa yang kamu suka?” atau “Serunya di bagian mana?” Pertanyaan seperti ini menunjukkan bahwa kita tertarik pada dunianya. Setelah itu, baru arahkan dengan lembut, misalnya, “Kalau PR cepat selesai, kamu bisa main lebih lama.”
Intinya kita bukan melarang, tapi mengatur dan mengajak mereka bekerja sama. Dengan begitu, anak belajar bahwa bermain adalah bagian dari tanggung jawab, bukan pelarian dari kewajiban.
Baca Juga:
4. Anak Introvert Juga Butuh Ruang Didengar
Setiap anak itu unik. Ada yang cerewet dan terbuka, tapi ada juga yang pendiam dan berpikir dalam diam. Anak dengan karakter introvert sering kali tidak langsung bercerita tentang perasaannya.
Maka orang tua perlu sabar dan tidak memaksanya. Saat anak terlihat murung, cukup temani dan validasi emosinya dengan kata-kata yang lembut seperti, “Iya ya, sepertinya kamu capek,” atau “Nggak apa-apa kalau belum mau cerita sekarang.”
Dengan cara yang seperti ini, anak itu akan merasa aman dan tahu bahwa orang tuanya bisa dipercaya kapan pun ia siap berbicara.
5. Kasih Sayang yang Nyata, Bukan Hanya Sebatas Kata
Kasih sayang dalam mendidik bukan hanya tentang kata-katanya yang lembut, tapi juga tindakan sesuai. Dalam artian hal ini bukan berarti memanjakan, melainkan menjadi tempat pulang yang aman.
Saat anak tahu bahwa rumahnya penuh cinta, ia akan tumbuh lebih percaya diri. Mereka berani menghadapi tantangan, dan tidak mudah goyah oleh pengaruh luar.
6. Doa Dan Keteladanan Bahasa Cinta Yang Tak Pernah Usang
Anak-anak belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang mereka dengar. Maka, ketika kita ingin mereka sabar, kita pun harus bersabar. Ketika kita ingin mereka disiplin, tunjukkan kedisiplinan dalam keseharian kita.
Dan di atas segalanya, jangan pernah lupakan doa. Karena mendidik anak bukan hanya soal strategi, tapi juga tentang meminta pertolongan Allah agar kasih sayang kita sampai ke hatinya.
Baca Juga: PRINSIP DALAM MENDIDIK ANAK













