Dimalam yang sepi dan sunyi ku terbangun dari tidurku, kulihat jam yang tertempel di dinding kamarku yang menunjukkan waktu pukul 02.30 dan segeralah aku bangkit dari ranjangku menuju kamar mandi,untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat tahajud.

Segeralah aku memakai mukena ku dan menggelar sajadah ku diatas lantai dan mulai lah aku mendirikan sholat di sepertiga malam ini. Ku curahkan semua keluh kesah ku, duka cita ku, dalam lantunan do’aku. Kemudian kubuka kitab suci Al-Quran, ku baca ayat demi ayat dengan lantunan suara yang lirih dan lembut.

Adzan subuh pun berkumandang dengan begitu jelas dan menggelegar. kemudian, ku langkahkan kakiku menuju masjid bersama teman-teman ku. “Ta.. Mitaa” Teriak seseorang dari arah belakang yang membuat jalanku terhenti dan menoleh ke arah belakang karena merasa namanya dipanggil seseorang. “Iya, ada apa? ” Ucap mita ketika Siska sudah mulai dekat dengan mita. “Masa dari tadi aku panggil nggak dengar sih. ” Ucap Siska sambil memanyunkan bibirnya ke depan. “Hehe iya deh maaf, mungkin tadi aku lagi fokus ke jalan” Ucapku sambil menggaruk tengkuk kepalaku yang tak terasa gatal itu. Kemudian aku dan Siska berjalan menuju masjid dengan bersama teman yang lain juga.

Sholat subuh pun telah usai teman-teman yang lain sudah kembali ke kamar dan melaksanakan aktivitas masing-masing. Aku pun masih terduduk di masjid ditemani oleh al-Quran dan ada beberapa ustadzah dan masih terdapat Siska juga yang masih ingin menungguku selesai menghafal Al-Qur’an.

Ketika aku selesai menghafal Al-Qur’an Siska pun mendekatiku “mit.. Kenapa sih kamu begitu menyukai membaca Al-Quran dan menghafalnya? ” Tanya Siska penasaran karena mita begitu lekat dengan Al-Qur’an dan kemana-kemana harus ditemani Al-Qur’an. “Gini sis, kita kan membutuhkan Al-Qur’an bukan Al-Qur’an yang membutuhkan kita. Kamu tau maksud aku bicara itu? ” Tanya mita memastikan Siska, kemudian Siska menjawab hanya dengan mengelengkan kepala “emang apa maksud dari ucapanmu itu? ” Tanya siska.

“Yah kirain dah tau… gini loh kita kan kelak akan meninggal dunia dan akan menerima kehidupan di akhirat yaitu kehidupan yang hakiki atau kekal. Nah di akhirat itu adalah kehidupan kita yang sebenarnya dan kita membutuhkan al-Quran untuk di akhirat kelak karna al-Quran lah yang bisa membantu kita menuju surga Nya. Dan al-Quran adalah kitab suci yang diturunkan atau diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW. Dan sebenarnya kita sebagai makhluk ciptaan Allah SWT kita harus selalu meminta ampun kepadaNya dan selalu beribadah kapan pun, dimana pun dan dalam keadaan apapun kita harus bertakwa kepada Allah Ta’ala. ” Ucap mita memberitahu Siska yang kelihatannya belum mengetahui tentang hal itu.

“Ohh… jadi kita harus menghafalkan al-Quran dan membacanya agar kita bisa masuk surga dan kita harus selalu beribadah kepada Allah dimanapun itu? ” Ucap Siska yang kemudian di angguki oleh mita. “Tapi… kan kalau setiap waktu kita beribadah ya kita pasti capek lah mit! ” Ucap Siska mengeluh kepada mita.

Kemudian mita hanya tersenyum dan menjawabnya “Tiada kata Lelah selain Lillah. ” Ucap mita. “Apa itu mit? ” Tanya Siska lagi.

“Nah kita tu tidak akan pernah merasa lelah jika kita niatkan segala hal karena Allah, untuk mencari Ridho Nya dan jika kita mengerjakan suatu hal hanya karena manusia dah pasti kita akan lelah karena kita sudah berharap dengan yang belum pasti. Jika kita bergantung kepada Allah kita akan bahagia tapi jika kita bergantung dengan orang lain atau manusia,kita akan merasa sakit karna kita sering disakiti tanpa disadari orang dan lain sebagainya. “Ucap mita memberi penjelasan kepada Siska yang kemudian Siska mengangguk paham dan ia ingin mengamalkan semua perkataan mita dan ingin berubah menjadi yang lebih baik lagi.

(ES)

Artikel yang Direkomendasikan