Berita  

Mengenal Merapi

Komunitas Pemantau Merapi



Masyarakat Seputar Merapi


Mengenal masyarakat di kaki gunung Merapi. Mereka patut mendapat acungan jempol. Pasalnya, mereka setia memantau perkembangan.

Selama sekian tahun, Merapi berstatus siaga. Hampir tiap hari terjadi guguran lava. Sesekali guguran cukup besar. Hingga mencapai 3km bahkan lebih.

Guguran lava sering jadi objek tontonan. Kilauan merah tampak menganga di malam hari. Awan panas atau ‘wedus gembel’ mengikuti tiap terjadi guguran lava pijar.

Banyak yang menayangkan secara live 24 jam. Masyarakat dari berbagai penjuru mengikuti live streaming Merapi.

Sejak erupsi 2010 mulai banyak yang semakin perhatian. Merapi menjadi pusat perhatian. Gunung yang memiliki karakter ‘aneh’.

Mereka melihat live dan saling bertegur sapa di kolom chat. Persaudaraan lintas wilayah, bahkan dari luar kota Jogja pun ada.



Di balik itu semua, perlu diketahui tentang keberadaan dan karakteristik gunung Merapi, sebagai berikut.

Karakteristik Gunung Merapi.

. Gunung Merapi diketahui sering mengalami letusan skala kecil hingga menengah. Sering diikuti oleh aliran piroklastik. Gunung Merapi memiliki aktivitas tinggi.

Ekosistem Merapi

Ekosistem di kawasan ini memiliki tingkat kerawanan bencana tinggi. Namun, Gunung Merapi berfungsi sebagai daerah resapan air.

Dimana bermanfaat untuk Jawa Tengah dan DIY. Gunung Merapi juga menjadi ekosistem pegunungan yang unik. Merupakan perpaduan ekosistem hutan hujan Jawa bagian barat dan ekosistem sabana Jawa bagian timur.

Gunung Merapi dan ekosistem hutannya merupakan habitat berbagai flora-fauna. Memiliki potensi plasma nutfah dan memiliki fungsi sosial dan religi.

Ragam Flora & Fauna

Berdasarkan data dari berbagai sumber, di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi terdapat 408 jenis fauna, 311 jenis flora dan 23 jenis jamur/jamur makroskopis.

Total fauna yang tercatat terdiri dari 15 jenis mamalia, 199 jenis burung, 25 jenis reptil, 29 jenis amfibi, 126 jenis arthropoda, 13 jenis gastropoda dan satu spesies cacing tanah.

Sedangkan flora yang tercatat di TNGM terdiri dari 79 jenis pohon, 33 jenis perdu, 13 jenis bambu, 5 jenis palem, 61 jenis anggrek, 32 jenis paku-pakuan, 28 jenis lumut dan 59 jenis tumbuhan lainnya

(Sumber: Geopark Jogja)

Persaudaraan Masyarakat Merapi

Keterangan seperti di atas, sering disebut oleh host di live streaming. Namun, kadang kurang diperhatikan.

Sehingga disini penulis perlu kembali mencantumkan. Supaya kita lebih mengenal gunung Merapi.

Banyak hal positif yang bisa diambil. Saling berbagi info kondisi wilayah masing-masing. Saling mengingatkan dan saling support.

Kadang ada sedikit miss komunikasi juga. Namun, itu hal wajar terjadi dimanapun. Riak kecil seperti angin menggerakkan dedaunan saja.

Hal positif lebih banyak, dibanding negatifnya. Persaudaraan Kawasan Bahaya Merapi bisa menjadi contoh rasa peduli sesama.

Semoga makin banyak komunitas demikian. Bisa saling peduli seperti dan mengenal Merapi.

Ditulis oleh: Abu Alfin

#Merapi #persaudaraan komunitas warga lereng Merapi #karakteristik Merapi



Penulis: Abu AlfinEditor: Abu Alfin