Kumpulan Puisi Tentang Rasa

  1. Aku Mencintaimu

Aku mencintaimu wahai mawar di kebun hatiku

Aku mencintaimu dengan pesona merah padaku

Aku mencintaimu wahai syair dalam buku

Aku mencintaimu dengan sajak yang tak kunjung membeku

Aku mencintaimu wahai pewarna duniaku

Aku mencintaimu dengan warna yang tak akan memudar pecah

Mencintaimu wahai rembulan adalah kebahagiaanku

Dicintai olehmu tiap malam adalah sebuah anugerah

  1. Shifteriasasi

Perjalanan kami berkelok-kelok

Jurang terjang pernah kami terjun

Bayang hitam nan pekat memerosok

Bangkit merangkak naik cahaya penuntun

Kembali ke jalan yang pasti

Lurus tak melengkung juga rusak

Perubahan yang tak mereka reti

Kebenaran abadi mereka tolak

  1. Cinta Duniaku

Jika seluruh makhluk di dunia ini mencintaimu

Ketahuilah bahwa salah satu dari mereka adalah aku

Jika di dunia ini hanya ada satu orang yang mencintaimu

Ketahuilah bahwa orang tersebut adalah aku

Jika di tanah kau pijak tidak ada satupun yang mencintaimu

Ketahuilah bahwa aku telah mati

Jika hidupmu di dunia ini terasa hambar

Ingatlah ada seorang yang bahagia karena hadirmu

  1. Hal yang Aneh

Sewindu telah terlewat rasa ini menerjang batin

Perihal yang kupikir pahit berbuah manis

Cahaya malam menghipnotis butiran cahaya seakan hilang

Sebuah kejanggalan menghantui pikiranku

Kehadiranmu seakan dewi fortuna

Memecah belah kalbu

Tersadarkan rasa aneh ini dengan dilema

Perasaan yang tak bisa kubendung sempurna

Menuntut diri menggali kesetiaan

Mengubah sebuah duka layaknya suka

Wahai mentari yang menghangatkan

Cahayamu masuk dalam lubuk jiwaku

  1. My Weakness

Keahlianku adalah membaca mimik wajah

Perasaan senang nampak jelas saat mata berbinar

Kesedihan akan terlihat dari muka yang melemah

Bahkan butiran angannya terbuka untukku

Seakan hilang ketika hidungmu tampak

Analisis kini terlihat fantasi belaka

Hal dasar tak kuketahui oleh kelopak

Seorang putri yang melintasi mata

6. Pemilik Hati

Senyum semanis madu selalu kau tampakkan

Sipit indah matamu memenuhi pikiranku

Bahkan lekuk kelopak mu menggetarkan jiwaku

Engkau wahai sosok dalam hatiku

Meski tak pernah berjumpa

Meski tak pernah disapa

Jika doaku ditampakkan ke langit

Tentu awan akan tertutup oleh namamu

  1. Melepaskanmu

Kau butuh cahaya hanya saat gelap datang menjelang

Rindukan mentari hanya di saat hujan mulai turun

Mengenal kekasihmu hanya saat kau melepaskannya

Mengerti bahwa kau bahagia hanya saat kau sedang bersedih

Membenci jalan hanya saat kau rindu rumah

Menatap langit-langit di dalam gelap

Masih perasaan hampa yang sama di hatimu

Cinta datang pelan dan pergi begitu cepat

  1. Hal Termudah

Mencintaimu adalah hal termudah bagiku

Melihatmu sudah cukup memberikan kebahagiaan kepadaku

Senyum manis yang melunakkan hati

Gelak tawamu adalah pewarna terindah hidup ini

Inikah disebut cinta mati?

Senyum tulus dariku adalah sebagian bukti

Engkau wahai sang pencuri hati

Liang lahat tak mengizinkanku kembali

  1. Ketika berjumpa

Bagaimana detak jantung berdegup kencang?

Mengapa sihir matamu sangatlah matang?

Apa tak ada masa yang akan datang?

Siapakah dia wahai Maha Penyayang?

Melihatmu menghentikan masa sesaat

Sekadar memandang bidadari tanpa syarat

Kesadaranku menghindar tanpa siasat

Senyum tipis untuk doa yang paling kuat

  1. Kebohongan terbesar

Cemburu itu rasa yang selalu kau tipu

Mulutmu enggan membuka lain matamu merasa cemas

Tersenyum kaku bagai ditembak peluru

Gestur asing tanda kalbu terasa pilu

Akulah yang paling mengerti hal itu

Hal yang tak mungkin engkau acuhkan

Berlagak menjadi seorang pecandu

Murung kuatkan diri jika memang mampu

Artikel yang Direkomendasikan