Kisah Sahabat Nabi ﷺ Ke-6: Zubair bin Awwam – Di dalam sejarah Islam, ada banyak para sahabat Nabi ﷺ yang dikenal karena keberanian dan keteguhan imannya. Salah satu di antaranya adalah Zubair bin Awwam radhiyallahu ‘anhu.
Beliau termasuk seorang pejuang yang tangguh, sehingga ia dijuluki sebagai Hawari Rasulullah (pembela dan penolong Nabi ﷺ dalam setiap keadaan).
Nama lengkapnya beliau adalah Zubair bin Al-Awwam bin Khuwailid bin Asad, dan ibunya adalah Shafiyyah binti Abdul Muthalib, yaitu bibi kandung Rasulullah ﷺ. Itu artinya, Zubair ini masih memiliki hubungan darah dengan Nabi, beliau adalah sepupunya Rasulullah ﷺ.

Awal Masuk Islam Dan Ujian Keimanan
Zubair bin Awwam termasuk salah satu orang-orang pertama yang memeluk agama Islam, bahkan ketika usianya masih sangat muda. Dalam catatan sejarah, beliau masuk Islam pada usia sekitar 15 tahun, atas ajakan Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu.
Sejak awal, hatinya memang telah dipenuhi dengan keyakinan yang kuat terhadap kebenaran risalah Nabi Muhammad ﷺ.
Namun, keimanan itu harus segera di uji. Ibunya sendiri, Shafiyyah (yang dikenal dengan keras wataknya) sempat mengikat dan memukul Zubair agar ia meninggalkan Islam. Tetapi Zubair justru menjawab dengan tegas,
“Demi Allah, aku tidak akan kembali kepada kekafiran setelah Allah menunjukkanku kepada Islam.”
maka sejak saat itu, tekad dan keberanian Zubair menjadi ciri khas bagi dirinya.
Sahabat Pemberani Di Medan Perang
Zubair bin Awwam dikenal sebagai salah satu dari sepuluh sahabat yang di jamin masuk surga (Al-‘Asyrah Al-Mubasyyarin bil Jannah). Selain itu, beliau jugs termasuk dari sedikit sahabat yang selalu berada di barisan terdepan dalam setiap peperangan bersama Rasulullah ﷺ.
Dalam Perang Badar, beliau tampil gagah frngsn mengenakan sorban kuning. Dan Nabi ﷺ berkata,
“Sesungguhnya setiap nabi memiliki hawari (penolong), dan hawariku adalah Zubair bin Awwam.”
Baca Juga:

Kisah Sahabat Nabi ﷺ Ke-5 (Part 4 Selesai): Thalhah bin Ubaidillah https://sabilulhuda.org/kisah-sahabat-nabi-%ef%b7%ba-ke-5-part-4-selesai-thalhah-bin-ubaidillah/
Ungkapan ini menunjukkan betapa besarnya kepercayaan Rasulullah ﷺ kepada Zubair.
Saat Perang Uhud, pada saat itu banyak pasukan dari kaum muslim yang mulai terpukul mundur, tetapi zubair tetap teguh di sisi Rasulullah ﷺ. Keberaniannya zubair itu sehingga membuat banyak musuhnya gentar. Ia tidak hanya ahli pedang, tetapi juga beliau sangat cerdas dalam strategi berperang.
Kedekatan Dengan Rasulullah ﷺ
Selain keberanian di medan jihad, Zubair juga di kenal memiliki kedekatan secara emosional yang mendalam dengan Nabi ﷺ. Sejak kecil, Rasulullah sudah sangat mengenal sosok Zubair karena hubungan keluarga mereka. Nabi ﷺ sering mempercayakan berbagai tugas penting kepadanya.
Zubair juga di kenal sebagai suami dari Asma’ binti Abu Bakar, kakak dari Aisyah radhiyallahu ‘anha. Dari pernikahan ini lahirlah Abdullah bin Zubair. Yang kelak menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam.
Dengan demikian, Zubair adalah menantu sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq sekaligus memiliki hubungan kekeluargaan dengan Rasulullah ﷺ.
Teladan Dari Zubair bin Awwam
Kisah hidup Zubair bin Awwam ini mengajarkan kita tentang arti keberanian, kesetiaan, dan keteguhan iman. Ia tidak hanya berjuang dengan pedang, tetapi juga dengan hati yang penuh dengan keyakinan kepada Allah.
Dalam setiap ujian, ia menunjukkan bahwa keimanan sejati tidak mudah goyah, meskipun harus berhadapan dengan rasa sakit, tekanan, atau ancaman.
Nama Zubair bin Awwam tercatat indah dalam sejarah Islam, bukan hanya sebagai pejuang yang gagah berani. Tetapi juga sebagai pribadi yang lembut, penyayang keluarga, dan selalu taat kepada Rasulullah ﷺ.
Baca Juga: Kisah Sya’ban, Sahabat Nabi yang Menyesal Saat Sakaratul Maut