Utsman bin Affan bin Abi Ash bin Umayah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al Umawy al Qurasy. Ibunya bernama Arwa’ bin Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin ‘Abdi Syams yang kemudian menganut Islam yang baik dan teguh sedangkan ayahnya bernama Affan bin Abi al-Ash. Saat masa Jahiliyah Utsman bin Affan dipanggil dengan sebutan Abu ‘Amr dan pada masa Islam nama julukannya (kunyah) adalah Abu ‘Abdillah. Juga ia digelari dengan sebutan “Dzunnuraini”, dikarenakan Utsman bin Affan menikahi dua putri Rasulullah SAW yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Utsman bin Affan adalah khalifah ketiga setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab.
Utsman bin Affan lahir di Ta’if, Arab Saudi pada tahun 577 M. Beliau mempunyai anak Abang bin Utsman bin Affan, Amron ibn Utsman, Said bin Utsman, dan yang lainnya.
Perjalanan hidup Utsman yang tidak dapat terlupakan okeh umat Islam adalah saat beliau membukukan Al-Qura’an dalam satu versi bacaan dan membuat beberapa salinannya yang dikirim ke beberapa negeri-negeri Islam. Juga saat memerintahkan umat Islam agar berpatokan kepadanya dan memusnahkan mushaf yang dianggap bertentangan dengan salinan tersebut. Melalui tindakan beliau ini umat Islam dapat memelihara ke autentikan Al-Qur’an sampai sekarang ini.
Diriwayatkan dari oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitabnya ketika al Hasan ditanya tentang orang yang beristirahat pada waktu tengah hari di masjid ?. maka ia menjawab,”Aku melihat Utsman bin Affan beristirahat di masjid, padahal beliau sebagai Khalifah, dan ketika ia berdiri nampak sekali bekas kerikil pada bagian rusuknya, sehingga kami berkata,” Ini amirul mukminin, Ini amirSedangkan Abu Naim dalam kitabnya “Hulyah al Auliyah” dari Ibnu Sirin bahwa ketika Utsman terbunuh, maka isteri beliau berkata,” Mereka telah tega membunuhnya, padahal mereka telah menghidupkan seluruh malam dengan Al-Quran”.
Ibnu Abi Hatim telah meriwayatkan dari Abdullah bin Umar, seraya ia berkata dengan firman Allah”. “(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Qs Az-Zumar:9) yang dimaksud adalah Utsman bin Affan.
Wafatnya Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu ‘anhu
Ia wafat pada tahun 35 H pada pertengahan tasyriq tanggal 12 Dzul Hijjah, dalam usia 80 tahun lebih, dibunuh oleh kaum pemberontak (Khawarij).***
(WAHYUNI)