Hari Yang Membosankan

Kala itu aku masih duduk di bangku kelas 10, dan memasuki semester akhir. Pada saat itu sedang boomingnya tentang covid-19, virus tersebut berawal dari negara cina. Karena penduduk di Cina sudah banyak yang positif terkena virus tersebut. Seiring berjalannya waktu, banyak yang melakukan kegiatan sosial dengan negara cina. Hingga akhirnya kini bukan hanya negara cinta yang terkena, negara lain pun sudah banyak yang positif terkena virus tersebut. Salah satunya ialah Indonesia yang sudah banyak terkena virus tersebut.

      Akhirnya pemerintah Indonesia membuat peraturan baru yaitu sosial distancing, namun banyak warga Indonesia yang meremehkan dan tidak mentaati peraturan tersebut sehingga yang positif terkena covid-19 di Indonesia semakin menambah, ada juga yang masih bisa di sembuhkan, tetapi ada juga yang tidak bisa di selamatkan sehingga angka kematian di Indonesia semakin hari semakin meningkat.

     Karena semakin hari semakin meningkat angka kematian di Indonesia, akhirnya pemerintah memutuskan warga Indonesia agar tetap di rumah dan tidak bersosialisasi dahulu, sehingga pekerjaan, sekolahan, dan kegiatan sosial lainnya sementara diliburkan. Kegiatan tersebut bertujuan agar mengurangi orang yang terkena virus tersebut dan mengurangi angka kematian di Indonesia.

      Dari peraturan tersebut sekolahku memutuskan agar kegiatan sekolah sementara diliburkan, awalnya aku merasa senang karena bisa libur, bisa santai-santai di rumah, dan tidak terlalu cape dengan kegiatan yang ada di sekolah. Setiap hari guru guru rutin mengirim tugas agar tetap dikerjakan dan bisa mendapatkan nilai, aku masih merasa senang karena liburnya di perpanjang.

      Aku sudah memasuki masa PAS (Penilaian Akhir Semester ) aku semakin stres karena banyak materi dari beberapa mata pelajaran tidak bisa aku pahami terutama pada mata pelajaran kejuruan. Pada mapel kejuruan ada yang harus praktek menggunakan laptop/ komputer dan itu harus ada bimbingan langsung dari guru yang mengampu mapel kejuruan tersebut. Awalnya memang aku suka karena bisa libur panjang, namun lama kelamaan aku merasa penat dengan belajar online, rasanya bosan sekali, tidak bisa bertemu dengan teman-teman dan guru. Terkadang ada materi yang tidak jelas dan susah dipahami maka dari itu sulit keadaannya untuk bisa bertemu dengan guru-guru di sekolah, hal itu menyebabkan tidak semangat untuk belajar.***
(Putry)

Artikel yang Direkomendasikan