Fungsi tujuan pendidikan islam- Beberapa orang sering menanyakan, sebenarnya apa sih fungsi tujuan pendidikan islam itu?. Bukankah tujuan pendidikan islam itu hanya untuk masalah keagamaan saja?. Atau untuk masalah problematika kehidupan manusia, atau bahkan untuk semua yang ada di alam semesta ini. Sebelum menjawab pertanyaan pertanyaan diatas, harus diketahui dahulu, bahwa fungsi dan tujuan itu mengandung makna yang berbeda.
Tujuan itu adalah setiap tindakan dan aktifitas harus berorientasi pada rencana yang ingin dicapai. Sedangkan fungsi itu adalah sebuah fasilitas yang memungkinkan tujuan itu tercapai. Nah, sekarang sudah paham perbedaanya ya?. Tetapi perlu dicatat bahwa tujuan dan fungsi itu saling ada keterkaitan. Antara yang satu dengan yang lain.
Selanjudnya, sebelum menjawab pertanyaan pertanyaan diatas. Sebenarnya apasih dasar pendidikan islam itu sendiri?. Langsung aja kita bahas.
a. Dasar pendidikan islam
Pada umumnya dasar pendidikan itu sendiri, merupakan pandangan hidup seseorang yang melandasi aktifitas pendidikan. Kemudian islam sendiri sebagai pandangan hidup seseorang, yang berlandaskan nilai nilai ilahiyyah.
Oleh karena itu, dasar pendidikan islam ini merupakan sebuah sumber yang menyeluruh di semua system kehidupan, terutama umat muslim. Oleh karena itu, dasarnya pun mengacu pada Alqur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW yang mengandung kebenaran mutlak. Selanjutnya kedua dasar tersebut dikembangkan lagi oleh para ulama, supaya dapat dipahami setiap manusia.
Selanjutnya, setelah dasar itu dikembangkan oleh para ulama. Maka dasar itu sendiri ada dua bagian. Pertama, aqidah yang berkaitan dengan keimanan. Dan yang kedua, berkaitan dengan syari’at atau amaliah yang nyata. Karena pendidikan itu sendiri merupakan amaliah amaliah yang nyata, maka pendidikan itu masuk pada bab syari’at. Akan tetapi yang perlu diingat, bahwa selain Alqur’an dan hadits nabi, masih ada lagi dasar dasar yang lainya. Yaitu ijma’, qiyas, dan ijtihad. Namun dasar pendidikan agama yang paling mendasar itu adalah Alqur’an dan hadits nabi Muhammad SAW.
Dari penjelasan diatas, sudah dapat dipahami belum?, kalau sudah kita lanjudkan pembahasanya ya?…..
Oh ya sebagai tambahan bahwa, Nabi Muhammad SAW beliau juga sudah bersabda
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
Artinya; aku telah tinggalkan pada kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang kepadanya. (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rosulnya.
b. Fungsi tujuan pendidikan islam
Diatas sudah dijelaskan makna fungsi itu sendiri. Jadi, fungsi pendidikan islam itu dapat berarti memelihara dan mengembangkan SDM. Agar manusia itu sendiri menjadi Insan Kamil, yaitu manusia yang berkuwalitas sesuai dengan pandangan islam. Adapun fungsi tujuan pendidikan islam itu, secara garis besar tercakub sebagai berikut;
Salah satu fungsi tujuan pendidikan islam itu adalah yang pertama
untuk mengembangkan potensi manusia. Selain sebagai tugas pokok manusia yaitu menyembah kepada sang penciptanya. Manusia juga bertugas untuk mengelola dan memanfaatkan sumberdaya yang ada di bumi ini. Agar manusia tersebut dapat hidup sejahtera baik lahir maupun batin.
Ringkasnya, manusia itu perlu belajar bagaimana cara menyembah kepada sang penciptanya. Dan juga bagaimana caranya supaya manusia itu sendiri menjadi sejahtera. Demikian juga, dalam menuntut ilmu manusia tidak bisa hanya dengan menuntut hanya nilai ilahiyyah saja. Tetapi juga harus dibarengi dengan nilai syari’at.
Fungsi tujuan pendidikan islam yang kedua adalah
untuk menjadikan pendidikan islam sebagai filter manusia itu sendiri. Yakni dalam mengarungi kehidupanya. Oleh karena itu manusia memiliki wawasan yang tepat. Akibatnya, jika manusia tanpa adanya filter, maka akan terjerumus kedalam jalan yang salah arah. Dimana manusia itu mampu untuk memilih menanam benih benih amaliyah yang baik ataupun benih benih amaliyah yang buruk. Yang hasil benihnya akan didapat entah itu ketika manusia tersebut masih hidup, ataupun sudah mati. Maka proses pembentukan sikap dan nilai nilai amaliyah manusia itu dilakukan melalui proses pendidikan. Dalam hal ini proses pendidikan islam, yang berjalan diatas kaidah ilmu agama dan ilmu pengetahuan yang benar.
Fungsi tujuan pendidikan islam yang ketiga
untuk mengajarkan ilmu tentang ilahiyyah maupun ilmu tentang pengetahuan kepada orang lain. Hal ini dimaksudkan pendidikan islam tidak hanya menyangkut untuk diri sendiri saja. Akan tetapi orang lain juga perlu untuk mengetahuinya. Maka didalam agama islam sebenarnya tidak ada pemisah antara ilmu ilahiyyah dan ilmu syari’at. Kedua duanya saling ada keterkaitan.
c. Cara agar fungsi tujuan pendidikan islam itu tercapai.
John L Beckly mengatakan, “ kebanyakan orang tidak berencana untuk gagal. Namun mereka gagal membuat rencana”. Oleh karena itu, jika membuat rencananya sudah gagal, bagaimana untuk mencapai fungsi tujuan pendidikan islam itu sendiri?. Yang harus kita ketahui bersama adalah cara membuat tujuan itu sendiri. Sebelum masuk pada cara caranya, kita bahas pertanyaan berikut ini.
Mengapa tujuan pendidikan di Indonesia belum tercapai?.
Untuk menjawab pertanyaan ini kita bisa melihat dari sisi banyaknya anak anak Indonesia yang masih putus sekolah atau tidak. Karena mereka adalah generasi penerus bangsa yang nantinya akan membangun kesejahteraan negeri ini dimasa mendatang. Disatu sisi juga, masih banyak generasi generasi penerus bangsa yang perilakunya juga masih menyimpang. Maka dengan adanya pendidiakan islam tersebut, dapat tercapai tujuanya. Dengan kata lain ini merupakan salah satu fungsi tujuan pendidikan islam.
Fungsi tujuan pendidikan islam agar tercapai, pada umumnya menyangkut dari beberapa hal yang harus kita ketahui.
Dari segi penempatan
Dalam hal ini yang digunakan untuk mencapai fungsi tujuan pendidikan islam adalah menempatkan seseorang dalam pendidikan tertentu. Sesuai dengan karakter masing masing supaya bisa berkembang dengan secara optimal. Contohnya seseorang bisa masuk di sekolah, atau di pondok, atau mungkin bisa masuk pada kedua duanya.
Dari segi kemampuan seseorang.
Cara ini juga merupakan salah satu supaya fungsi tujuan pendidikan islam itu tercapai. Maka salah satunya dengan mengetahui kemampuan ataupun kelemahan seseorang, juga faktor faktor penyebabnya. Setelah itu selanjutnya dengan cara menyeleksi atau mengidentifikasi seseorang dengan cara mengefaluasi. Atau dengan cara yang lainya, misalnya dengan cara memberikan bimbingan agar mereka bisa memperbaiki lagi.
Dari segi pemilihan
Ringkasnya maksud pemilihan disini adalah yang cocok untuk kegiatan seseorang. Yaitu sesuai dalam pendidikan tertentu, karena setiap manusia itu mempunyai karakter dan juga sifat yang berbeda beda. Salah satu contoh adalah pondok pesantren Sabilul huda. Kurikulum dipondok tersebut sudah ada didalamnya nilai nilai ilahiyyah dan nilai nilai syari’at.
Dalam konteks ini setiap santri disamping mengerjakan yang wajib ( ilahiyyah ). Juga mengerjakan kegiatan kegiatan yang lain menurut kemampuan masing masing santri. Sehingga mereka mampu mengoptimalkan kemampuan mereka masing masing. Seperti ada yang bertugas menjaga pemancingan iwak banyu. Ada yang bertugas menjaga sapi perah, dan ada juga yang bertugas menjaga kambing. Dan lain sebagainya. Dari sisi ilahiyyah para santri tersebut dapat berupa pahala. Dan dari segi amaliyah mereka juga dapat berupa uang saku.
Tetapi supaya cara cara tersebut bisa berjalan. Sehingga fungsi tujuan pendidikan islam itu tercapai, ada beberapa komponen lagi yang harus diperhatikan. Yaitu
Sarana dalam pendidikan islam
Sarana dan prasarana merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam pendidikan islam. Sebaliknya tanpa sarana dan prasarana, maka tujuan fungsi pendidikan islam tidak akan tercapai secara optimal.
Lingkungan pembelajaran.
Lingkungan pembelajaran itu terdiri dua macam. Pertama, lingkungan sosial yaitu guru sekolah, guru pesantren, keluarga, serta masyarakat. Yang kedua adalah lingkungan buatan, ini mencakup seperti sekolah, keadaan gedung, situasi dan kondisi lingkungan tersebut.
Guru atau ustazd
Tanpa adanya guru atau ustazd, walaupun sarana prasarana dan gedung memadahi. Akibatnya tidak akan berjalan lancar untuk mencapai fungsi tujuan pendidikan islam itu sendiri. Tanpa adanya seorang guru atau ustazd. Maka hendaknya para guru atau ustazd dalam mengajar dengan menerapkan fungsi fungsi tujuan pendidikan islam tersebut.
Demikian ya! Mudah mudahan artikel ini dapat membantu menyelesaikan permasalahan permasalahan kalian yang belum terjawab, Terimakasih.