Episode 1: Penemuan Naskah Tua 300 Tahun Di Madiun, Belum Pernah Diliput Media!

Episode 1: Penemuan Naskah Tua 300 Tahun Di Madiun, Belum Pernah Diliput Media!
Episode 1: Penemuan Naskah Tua 300 Tahun Di Madiun, Belum Pernah Diliput Media!
Episode 1: Penemuan Naskah Tua 300 Tahun Di Madiun, Belum Pernah Diliput Media!
Episode 1: Penemuan Naskah Tua 300 Tahun Di Madiun, Belum Pernah Diliput Media!

Episode 1: Penemuan Naskah Tua 300 Tahun Di Madiun, Belum Pernah Di liput Media! – Tahukah kamu bahwa di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, ada sebuah manuskrip kuno yang usianya di perkirakan hampir tiga ratus tahun?

Yang lebih mengejutkan, naskah ini belum pernah di liput oleh media manapun! Lokasinya ada di Desa Sewulan, tempat berdirinya Masjid Al-Basyariyah yang di bangun pada tahun 1740 Masehi oleh seorang tokoh ulama besar, Kyai Ageng Basyariyah.

Penemuan ini saya dapatkan langsung saat mengunjungi rumah Mbah Muhammad Baidowi, atau yang akrab dipanggil Gus Mama, keturunan generasi ketujuh dari Kyai Ageng Basyariyah. Beliau menunjukkan peninggalan manuskrip yang sangat langka, bahkan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Nusantara.

Di antara koleksi tersebut, terdapat naskah Apegon yang menceritakan perjuangan ulama dari Afrika Utara (Syaikh Maghribi) di sepanjang pantai selatan Jawa.

Selain itu, ada kitab tafsir jalan dan satu mushaf Al-Qur’an yang di tulis di atas kertas daluang, yaitu sejenis kertas lokal yang di gunakan sebelum masuknya kertas impor dari Eropa.

Karena merupakan warisan keluarga turun-temurun, Gus Mama memperkirakan naskah ini berasal dari abad ke-18. Tapi untuk memastikan usia pastinya, di perlukan uji karbon oleh ahli.

Yang bikin salut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sudah melakukan digitalisasi awal sebagai bentuk pelestarian. Tapi upaya ini masih butuh banyak dukungan, agar naskah-naskah langka seperti ini tidak punah atau hilang begitu saja.

Kalau kamu tertarik sama sejarah yang belum banyak di ketahui orang, manuskrip ini benar-benar permata tersembunyi. Dan ternyata, manuskrip ini juga punya kaitan dengan peristiwa PKI di Madiun, loh!

Penasaran? Di episode selanjutnya, kita akan bahas gimana naskah ini bisa jadi saksi pemberontakan PKI tahun 1948.