Doa I’tidal: Makna, Bacaan, Dan Keutamaan Dalam Sholat – I’tidal adalah salah satu bagian dari rangkaian sholat berupa gerakan bangkit dari ruku’ dengan berdiri tegak. Gerakan ini dilakukan setelah posisi ruku’ dan sebelum sujud, sebagai transisi yang tertib dalam ibadah sholat.
Meski hanya sebentar, momentum ini adalah momen yang penting untuk memanjatkan doa dan pujian kepada Allah SWT.

Bacaan Doa I’tidal
1. Saat bangun dari ruku’ ucapkan:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami’allāhu liman ḥamidah
Artinya: “Allah mendengar hamba yang memuji-Nya”
2. Saat berdiri tegak (i’tidal)
Baca salah satu dari bacaan berikut:
Pilihan 1 versi Pendek
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا
“Rabbana wa lakal-ḥamd”
Artinya: “Wahai Tuhan kami, bagi-Mu lah segala pujian.”
Pilihan 2 versi Panjang
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
“Rabbana lakal hamdu mil ‘us samaawaati wa mil ul ardhi wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du.”
Artinya: “Ya Allah Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh hati apa saja yang Engkau kehendaki sesudahnya.”
baca Juga:

Bacaan Doa Rukuk Dalam Sholat Dan Keutamaannya https://sabilulhuda.org/bacaan-doa-rukuk-dalam-sholat-dan-keutamaannya/
Bacaan doa i’tidal versi panjang tersebut merupakan sunnah, sebagaimana di dalam hadits menjelaskan sebagai berikut:
“Dari Ubaid bin al-Hasan dari Abu Aufa, ia berkata bahwa Rasulullah SAW ketika mengangkat kepalanya dari ruku’ berjanji, sami’allahu liman hamidah:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Artinya : “Ya Allah Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh hati apa saja yang Engkau kehendaki sesudahnya.” (Musnad al-Mustakhraj ‘ala shahih Muslim).
Makna Mendalam Di Balik Bacaan I’tidal
Bacaan i’tidal bukan hanya sebagai bentuk ucapan ketika kita beralih ke gerakan yang lain, tetapi juga mengandung makna yang dalam:
1. Pengakuan atas Kekuasaan Allah
Kalimat “Sami’allāhu liman ḥamidah” ini mengajarkan bahwa Allah Maha Mendengar setiap pujian dan doa hamba-Nya. Ini adalah bentuk pengakuan kita sebagai manusia akan sifat Allah yang Maha Sempurna.
2. Penuangan Rasa Syukur
“Rabbana wa lakal-ḥamd” adalah wujud syukur kita yang tertinggi. Kita mengakuinya bahwa segala pujian, syukur, dan rasa terima kasih itu hanya pantas kita tujukan kepada Allah, Pemilik alam semesta.
3. Doa Untuk Kebaikan
Dengan menambahkan pujian yang “banyak, baik, dan penuh berkah”, kita juga memohon agar ibadah dan pujian kita di terima serta di berkahi oleh Allah SWT.
Keutamaan Gerakan Dan Doa I’tidal
I’tidal adalah salah satu rukun sholat. maka jika kita meninggalkannya dapat membatalkan sholat. Gerakan ini juga melambangkan keseimbangan dalam hidup. Setelah merendah dalam ruku’, kemudian kita bangkit dengan penuh keyakinan dan pujian.
Membaca doa i’tidal dengan tuma’ninah (tenang dan tidak terburu-buru) adalah kesempurnaan sholat itu sendiri.
maka dengan cara kita menghayati setiap lafal doa i’tidal tersebut, sholat kita tidak hanya menjadi sebuah ritual gerakan saja, tetapi menjadi transformasi spiritual yang sangat mendalam.
Maka mari mulailah dari detik ini untuk memperlambat gerakan i’tidal kita dan membaca doanya dengan penuh perenungan. Niscaya kita akan merasakan ketenangan dan kedekatan yang lebih dengan Sang Pencipta.
Baca Juga: Perbanyak Doa Untuk Orang Tua













