Detik yang ku Nanti.

Rintik hujan bermain di atap sana.
Bermaksud untuk menghibur hati yang lara.
Nyanyian gerimis semakin keras.
Menunggu sapaan dari penikmatnya.

Terbaring menatap langit-langit rumah.
Pikiran kosong…
Tak ada harapan.

Rintik bergandeng dengan detik
Pergi tanpa telat dan pamit.
Aku di sini…
Menanti satu detik yang mengubah detik-detik lainnya.

Bahagia ataukah sebatas asa yang hilang,
Mencintaimu adalah kerumitan yang ku sadari.
Dan benar….
Cintaku tak pernah ku rencanakan.
Berlabuh hati ini ke padamu,
Nyaman katanya.
Tapi…. nanti.
(Eva)

Artikel yang Direkomendasikan