Cerita Anak Muslim (Part-3): Kisah Teladan Sumayyah binti Khayyat r.a

Ilustrasi bergaya Aladdin menggambarkan Sumayyah binti Khayyat r.a berdiri tegar di padang pasir dengan latar matahari terbenam dan kota Mekkah kuno di kejauhan.
Sumayyah binti Khayyat r.a berdiri dengan penuh keteguhan di tengah padang pasir, sementara Yasir dan Ammar duduk di sisinya. Ilustrasi ini menampilkan suasana hangat dan lembut khas dunia Arab klasik.

Cerita Anak Muslim: Kisah Teladan Sumayyah binti Khayyat r.a – Di kota Mekkah yang panas dan juga tandus, hiduplah seorang wanita yang luar biasa bernama Sumayyah binti Khayyat radhiallahu ‘anha. Ia bukanlah dari keluarga yang kaya raya atau keluarga yang terpandang.

Melainkan ia adalah seorang budak milik Abu Hudzaifah, seorang tokoh terkemuka di kalangan Bani Makhzum. Namun di balik kesederhanaannya, Sumayyah ternyata memiliki hati yang kuat dan iman yang teguh.

Ilustrasi bergaya Aladdin menggambarkan Sumayyah binti Khayyat r.a berdiri tegar di padang pasir dengan latar matahari terbenam dan kota Mekkah kuno di kejauhan.
Sumayyah binti Khayyat r.a berdiri dengan penuh keteguhan di tengah padang pasir, sementara Yasir dan Ammar duduk di sisinya. Ilustrasi ini menampilkan suasana hangat dan lembut khas dunia Arab klasik.

Awal Kehidupan Sumayyah

Sumayyah hidup dengan sederhana di rumah tuannya. Ia juga dikenal sebagai orang yang sabar dan penuh kasih. Pada suatu hari, datanglah seorang pemuda dari Yaman yang bernama Yasir bin Amir.

Yasir datang ke Mekkah pada saat itu hanya untuk mencari saudaranya, namun pencariannya itu tidak berhasil. Karena melihat kebaikan hati Yasir, Abu Hudzaifah pun mempersilakannya untuk tinggal di Mekkah dan menjaminnya dalam perlindungan.

Namun lama-kelamaan, Abu Hudzaifah melihat bahwa Yasir dan Sumayyah itu saling cocok. Keduanya sama-sama jujur dan juga berakhlak baik. Akhirnya, Abu Hudzaifah pun menikahkan mereka berdua.

Dari pernikahan itu, maka lahirlah seorang anak laki-laki yang bernama Ammar bin Yasir, yang kelak juga menjadi sahabat Nabi yang mulia.

Cahaya Islam Di Rumah Kecil Mereka

Ketika Rasulullah Muhammad ﷺ diutus sebagai Nabi, kabar itu sampai juga ke telinga Ammar. Ia penasaran dan ingin mengetahui ajaran yang dibawa oleh Rasulullah. Setelah mendengarnya secara langsung bacaan Al-Qur’an dari Nabi, hati Ammar langsung bergetar. Ia pun segera masuk Islam.

Baca Juga:

Ilustrasi kartun islami seorang wanita berhijab biru tua berdiri di belakang pohon kurma di padang pasir dengan tenda biru di latar belakang.

Cerita Anak Muslim (Part-2): Kisah Teladan Fathimah binti Muhammad SAW https://sabilulhuda.org/cerita-anak-muslim-part-2-kisah-teladan-fathimah-binti-muhammad-saw/

Melihat kebenaran yang dibawa Nabi, Sumayyah dan Yasir pun ikut beriman. Mereka menjadi salah satu keluarga pertama yang memeluk agama Islam.

Namun, keislaman mereka membuat kaum Bani Makhzum marah besar. Sebagai budak, mereka dianggap tidak pantas memiliki keyakinan yang berbeda dari tuannya.

Keteguhan Iman Yang Tak Tergoyahkan

Maka, kaum Quraisy menyiksa mereka dengan sangat kejam. Sumayyah dan keluarganya diikat di padang pasir yang panas, dijemur di bawah terik matahari, bahkan dipakaikan baju besi. Namun mereka tetap teguh pada keimanan. Tidak ada rasa takut di hati Sumayyah.

Ketika Nabi Muhammad ﷺ melewati tempat mereka disiksa, beliau berkata dengan lembut,

“Bersabarlah wahai keluarga Yasir, sesungguhnya tempat kalian di surga.”

Kata-kata Nabi itu menjadi penguat bagi Sumayyah. Ia tetap tegar dan tidak mau meninggalkan Islam meskipun disiksa oleh Abu Jahal, pemimpin Bani Makhzum yang terkenal keras.

Hingga akhirnya, Sumayyah pun wafat di jalan Allah dengan menyebut nama-Nya. Ia pun dikenal sebagai syahidah pertama dalam Islam, seorang wanita pemberani yang tidak pernah gentar dalam mempertahankan imannya.

Pelajaran Dari Kisah Sumayyah

Dari kisah Sumayyah binti Khayyat r.a, kita belajar bahwa iman dan keberanian sejati tidak di tentukan oleh kekayaan atau kedudukan. Meski ia hanya seorang budak, tetapi hatinya begitu mulia di sisi Allah. Ia berjuang bukan untuk dunia, tapi untuk kebenaran dan keyakinan yang dia yakininya.

Semoga kita bisa meneladani keberanian dan keteguhan iman Sumayyah. Karena di setiap zaman, selalu ada rintangan dan godaan untuk menjaga iman.

Kisah Sumayyah ini menjadi cahaya yang tak pernah padam bagi semua muslim. Terutama bagi anak-anak yang ingin tumbuh menjadi pemberani di jalan Allah.

Baca JugaBuku Dongeng Gratis Tersedia di Situs Kemdikbud