Cerita Anak Muslim (Part-18): Akhlak Baik Teladan Nabi Muhammad ﷺ

Ilustrasi anak-anak muslim bersama ayah dan nenek di halaman masjid, belajar meneladani akhlak Nabi Muhammad ﷺ dengan ceria dan penuh kasih.
Anak-anak tampak membantu ayah membersihkan masjid, sementara nenek dan adik mereka tersenyum bahagia. Ilustrasi ini menggambarkan semangat gotong royong dan teladan akhlak Rasulullah ﷺ dalam kehidupan sehari-hari.

Sabilulhuda, Yogyakarta: Cerita Anak Muslim (Part-18): Akhlak Baik Teladan Nabi Muhammad ﷺ – Di dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak seringkali mereka diajarkan tentang pentingnya memiliki akhlak yang baik. Namun, tak ada teladan yang lebih sempurna daripada Nabi Muhammad ﷺ. Beliau adalah sosok yang dikenal lembut, jujur, dan selalu menebarkan kebaikan kepada siapa pun.

Kisah-kisah tentang akhlak Rasulullah ini bisa menjadi pelajaran yang berharga bagi anak-anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter dan beriman.

Belajar Memakmurkan Masjid Seperti Rasulullah ﷺ

Pagi itu, Andi terbangun dengan sedikit malas. Ia masih ingin tidur, tapi sang ayah sudah bersiap untuk kerja bakti di masjid. “Ayo, Nak. Katanya mau ikut memakmurkan masjid,” ujar ayahnya dengan lembut. Walaupun dengan berat hati, Andi akhirnya bangun dan ikut berangkat.

Saat Andi berada di masjid, ia melihat banyak orang yang bekerja sama. Ada yang menggulung karpet, membersihkan kaca, hingga menyapu halaman. Ternyata, inilah bentuk cara sederhananya dari memakmurkan masjid, yaitu dengan ikut menjaga rumah Allah agar selalu tampak bersih dan nyaman saat digunakan.

Baca Juga:

Ilustrasi anak laki-laki dan ibunya berpakaian ihram berdiri di depan Ka'bah di Masjidil Haram dengan suasana siang yang cerah.

Cerita Anak Muslim (Part-17): Ka’bah Yang Tidak Terlihat https://sabilulhuda.org/cerita-anak-muslim-part-17-kabah-yang-tidak-terlihat/

Pak Ustaz kemudian menjelaskan,

“Memakmurkan masjid itu artinya memuliakan masjid. Rasulullah ﷺ pun selalu mencontohkan hal ini. Beliau membangun Masjid Quba dan Masjid Nabawi sebagai pusat ibadah dan kegiatan bagi umatnya.”

Dari kisah itu, Andi dapat belajar bahwa menjaga masjid bukan hanya tugas marbotnya saja, tetapi juga kewajiban seluruh umat Islam.

Tidur Lebih Cepat, Bangun Lebih Awal

Pada malam harinya, Ibu mengingatkan Andi untuk tidur tepat pada waktunya. Saat Andi ingin menonton televisi lebih lama, ibu berkata dengan lemah lembut, “Rasulullah mengajarkan kita untuk tidur lebih cepat dan bangun lebih awal.”

Nabi Muhammad ﷺ selalu tidur setelah salat Isya dan beliau bangun di sepertiga malam untuk beribadah. Dari kebiasaan itu, kemudian Andi dapat belajar disiplin dan pentingnya menjaga waktu istirahat agar tubuh tetap sehat dan siap beraktivitas esok harinya.

Pelajaran Dari Nenek, Senyum Itu Sedekah

Beberapa waktu kemudian, Andi dan adiknya berkunjung ke rumah nenek. Di sana, mereka belajar tentang sedekah yang mudah Mereka lakukn. Nenek menjelaskan bahwa senyum pun bisa menjadi sedekah. Rasulullah ﷺ bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah.”

Baca Juga:

Anak laki-laki dan ibunya membuka kamar gudang berdebu dalam dongeng anak muslim Jangan Biarkan Kamar Kosong.

Cerita Anak Muslim (Part-16): Jangan Biarkan Kamar Kosong https://sabilulhuda.org/cerita-anak-muslim-part-16-jangan-biarkan-kamar-kosong/

Dari situ, Andi mulai paham bahwa berbuat baik tidak harus menunggu punya uang yang banyak. Tetapi cukup dengan senyum, membantu sesama, atau menyingkirkan batu di jalan pun bisa menjadi amal kebaikan.

Nenek juga bercerita, Rasulullah ﷺ dikenal sebagai orang yang paling banyak tersenyum. Beliau tidak hanya menyebarkan ilmu, tapi juga kasih sayang dan rasa ketenangan melalui akhlaknya.

Dalam setiap perbuatannya, Rasulullah selalu menunjukkan sikap lemah lembutnya, kejujuran, dan kepedulian terhadap sesama. Itulah sebabnya beliau menjadi teladan terbaik bagi seluruh umat manusia.

Dari cerita nenek itu Andi pun belajar bahwa menjadi anak muslim yang baik berarti meniru akhlak Nabi Muhammad ﷺ dalam kehidupan sehari-harinya. Menjaga kebersihan masjid, tidur tepat waktu, tersenyum kepada orang lain, dan berbuat baik sekecil apa pun, semuanya itu adalah bentuk cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Melalui kisah ini, anak-anak dapat memahami bahwa akhlak mulia tidak hanya diajarkan, tetapi juga harus dibiasakan mulai sejak dini. Dengan meneladani Nabi Muhammad ﷺ, kita akan tumbuh menjadi pribadi yang beriman, berilmu, dan membawa kebaikan bagi sesama.

Baca JugaBuku Dongeng Gratis Tersedia di Situs Kemdikbud