Sabilulhuda, Yogyakarta: Sedekah Senyum Yang Membawa Berkah – Di sebuah sore hari yang cerah, Andi dan Shilla sedang berlibur ke rumah neneknya di desa. Angin berhembus dengan lembut, aroma singkong goreng yang baru matang menyapa hidung mereka. Dengan wajah berseri, keduanya lalu duduk di teras sambil menikmati makanan yang masih hangat buatan dari nenek tercinta.
“Hmm, enak sekali, Nek!” seru Andi sambil menirukan gaya tokoh kartun favoritnya.
Shilla terkekeh. “Iya, Kak. Kalau di rumah nenek tuh semuanya terasa enak. Orang-orang di sini juga ramah banget. Mereka suka senyum walaupun nggak kenal.”
Nenek kemudian tersenyum karena mendengar percakapan dari cucu-cucunya. “Itu karena mereka sedang bersedekah, Nak,” ucap nenek dengan lembut.
Andi lalu menatapnya dengan perasaan heran. “Sedekah? Bukannya sedekah itu harus pakai uang, Nek?”
Nenek Mengajarkan Arti Sedekah Yang Sebenarnya
Nenek menggeleng kepalanya dengan pelan. “Tidak selalu begitu, Sayang. Rasulullah ﷺ pernah bersabda, ‘Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu.’”
Andi dan Shilla lalu saling pandang. “Jadi, senyum juga sedekah, Nek?”
Baca Juga:

Cerita Anak Muslim (Part-12): Mengapa Harus Memakmurkan Masjid? https://sabilulhuda.org/cerita-anak-muslim-part-12-mengapa-harus-memakmurkan-masjid/
“Iya, Nak. Dengan tersenyum, kita sudah menebar kebahagiaan dan membuat orang lain merasa tenang. Itu juga termasuk ibadah,” jelas nenek dengan penuh kasih.
Belajar Dari Akhlak Rasulullah Yang Suka Tersenyum
Nenek lalu menambahkan kisah dari sahabat Nabi. “Dulu, Abdullah bin Al-Harits berkata, ‘Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum selain Rasulullah ﷺ.’ Jadi, tersenyum itu tanda bhwa akhlaknya mulia.”
Mendengar penjelasan itu, Andi lalu mencoba tersenyum lebar sambil menggerak-gerakkan wajahnya yang lucu. Shilla pun juga tertawa. “Kakak malah jadi kayak badut!”
Nenekpun juga ikut tertawa. “Nah, lihat? Dengan tersenyum saja kalian sudah bisa membuat orang lain bahagia.”
Selain tersenyum, nenek juga mengajarkan hal lain yang sederhana tapi pahalanya juga besar. “Kalau kalian melihat batu atau ranting di tengah jalan, singkirkanlah. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa seseorang bisa masuk surga hanya karena mereka itu menyingkirkan halangan dari jalan.”
Shilla mengangguk paham. “Jadi, membantu orang lain itu juga bisa dengan cara yang mudah ya, Nek?”
“Betul sekali,” jawab nenek sambil menepuk pundaknya. “Sedekah tak harus besar, yang penting ikhlas dan membawa manfaat.”
Baca Juga:

Cerita Anak Muslim (Part-4): Allah Melihat Kita Di Manapun Berada https://sabilulhuda.org/cerita-anak-muslim-part-4-allah-melihat-kita-di-manapun-berada/
Andi Dan Shilla Mencoba Menebar Senyum
Hari itu, Andi dan Shilla belajar pelajaran yang berharga, bahwa senyum yang tulus dan kebaikan yang mudah dapat membawa keberkahan yang besar. Sejak hari itu, Andi berjanji untuk rajin tersenyum.
“Mulai sekarang Kabi mau olahraga wajah setiap hari, Nek!” katanya polos.
“Olahraga wajah?” Shilla bingung.
“Iya, biar dapat pahala sedekah dari senyum!”
Nenek tertawa dengan bahagia. Di tengah tawa itu, suasana rumah itu di penuhi rasa syukur dan kedamaian. Dari cerita itu, kita belajar bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari hal yang besar. Kadang, cukup dari sebuah senyum yang tulus.
Pesan moral:
Senyum adalah sedekah yang paling mudah kita lakukan. Dengan tersenyum, kita tidak hanya menebar kebahagiaan, tapi juga mendapatkan pahala dari Allah. Jadi, jangan pelit senyum, ya!












