Sabilulhuda, yogyakarta: Mengapa Harus Memakmurkan Masjid? – Pagi itu, matahari baru saja menampakkan sinarnya. Ayah sudah bersiap sejak subuh, sementara Andi masih terlelap di tempat tidurnya. Dengan lembut, ayah menggoyangkan tubuh Andi sambil berkata,
“Bangun, Nak. Katanya mau ikut kerja bakti di masjid?”
Andi mengerjap pelan, “Ayah, ini kan masih pagi banget…”
Ayah tersenyum, “Semakin cepat kita datang, semakin banyak pahala yang kita dapat. Ayo, cepat mandi!”
Setelah bersiap, Andi dan ayah lalu berangkat ke masjid. Ternyata mereka termasuk yang pertama datang. Tak lama kemudian, warga yang lain pun mulai berdatangan. Semuanya tampak bersemangat. Ada yang menggulung karpet, membersihkan tempat wudu, bahkan anak-anak seperti Andi diberi tugas mengelap pintu dan jendela.
“Lapnya harus bersih ya!” seru Pak Ustaz dari kejauhan.
“Siap, Pak!” jawab Andi dan teman-temannya serempak.
Sekitar sejam kemudian, Kabi mulai merasa lelah. Ia pun duduk sebentar di pelataran masjid bersama sahabatnya, Deni. Saat itu, Pak Wahyu datang membawa es kelapa muda. “Silakan, anak-anak. Istirahat dulu.”
Baca Juga:

Cerita Anak Muslim (Part-4): Allah Melihat Kita Di Manapun Berada https://sabilulhuda.org/cerita-anak-muslim-part-4-allah-melihat-kita-di-manapun-berada/
Sambil menyeruput minuman segar itu, Deni bertanya,
“Andi, kenapa sih kita repot-repot bersihin masjid? Bukankah sudah ada Pak Saleh yang tiap hari melakukannya?”
Pertanyaan Andi Yang Membuka Hati
Andi mengangkat bahu. “Kata ayah, ini namanya memakmurkan masjid. Tapi aku juga belum tahu artinya apa.”
Tiba-tiba, istri Pak Ustaz yang mendengar percakapan itu tersenyum. Ia mendekat dan berkata dengan lembut,
“Memakmurkan masjid itu artinya memuliakan rumah Allah, Nak. Rasulullah ﷺ sangat mencintai masjid. Saat beliau hijrah ke Madinah, yang pertama beliau bangun adalah Masjid Quba, lalu Masjid Nabawi. Dua masjid itu menjadi pusat kegiatan umat Islam.”
Masjid, Rumah Allah Yang Harus Dijaga
Kabi dan Deni mendengarkan dengan saksama.
“Ibu lanjutkan ya,” katanya lagi. “Ada dua cara memakmurkan masjid. Pertama, secara fisik, seperti membangun, memperbaiki, dan membersihkan masjid. Kedua, secara nonfisik, yaitu dengan menghidupkan kegiatan ibadah, dakwah, pengajian, dan pendidikan di dalamnya.”

Cerita Anak Muslim (Part-11): Kisah Teladan Dari Burung Ababil Dan Kuda Yang Setia https://sabilulhuda.org/cerita-anak-muslim-part-11-kisah-teladan-dari-burung-ababil-dan-kuda-yang-setia/
Ia lalu tersenyum,“Kalau kita ikut menjaga kebersihan masjid dan ikut kegiatan di dalamnya, berarti kita juga sudah memakmurkan masjid.”
Andi lalu menatap ke sekelilingnya. Ia melihat para bapak dan ibu sibuk bekerja sama, saling membantu dengan wajah yang gembira. Di dalam hatinya, Andi merasa bangga. Ia sadar bahwa masjid bukan hanya tempat salat, tetapi juga sebagai tempat belajar, bersilaturahmi, dan berbuat baik.
“Aku mau bantu lagi, Den!” katanya bersemangat.
“Yuk!” jawab Deni, ikut berlari sambil tertawa.
Sejak hari itu, Andi tak pernah absen ikut kerja bakti di masjid. Ia juga rajin mengikuti pengajian anak-anak setiap sore hari. Kini ia paham, memakmurkan masjid bukan hanya membersihkan, tapi juga menjaga agar rumah Allah selalu ramai dengan kebaikan.
Sebab, masjid yang makmur adalah tanda hati umatnya hidup.
Dan siapa pun yang mencintai masjid, insya Allah akan dicintai oleh Allah.
Pesan Moral
Memakmurkan masjid adalah bentuk cinta kita kepada Allah. Kita bisa melakukannya dengan cara yang sederhana misalnya dengan menjaga kebersihan, beribadah, dan mengikuti kegiatan keagamaan. Yuk, jadikan masjid sebagai tempat yang selalu hidup dengan kebaikan dan ilmu!












