Sabilulhuda, Yogyakarta: Cara Mudah Mengenali Watak Anak Dari Sudut Mata & Bibir – Banyak orang tua sering bertanya-tanya, bagaimana cara memahami karakter anaknya itu sejak dini tanpa harus menunggu mereka besar?
Ternyata, jawabannya bisa dengan cara orang tua memperhatikan wajah mereka. Ya, sudut mata dan sudut bibir anak ternyata bisa memberi gambaran yang jelas tentang watak atau kepribadian dasarnya.
Cara ini bukan hanya sebagai mitos, tapi juga hasil dari pengamatan terhadap ekspresi dan kecenderungan emosi manusia sejak mereka lahir.
Empat Watak Dasar Yang Dimiliki Setiap Anak
Sejak masih bayi, setiap anak sudah membawa watak bawaan yang akan mempengaruhi cara mereka berpikir, merasa, dan juga berinteraksi. Dalam ilmu temperamen klasik, watak bawaan ini juga dikenal sebagai empat watak utama yaitu sanguinis, koleris, melankolis, dan plegmatis.
Masing-masing dari watak tersebut memiliki ciri khas yang bisa kita kenali dari ekspresi wajahnya, terutama dari arah sudut mata dan bibir mereka.
Baca Juga:
Mengenali Kepribadian Anak Dari Sudut Mata Dan Bibir
Ciri Anak Tipe Sanguinis
Anak dengan sudut mata dan bibir yang mengarah ke atas umumnya memiliki watak ekstrovert. Mereka itu cenderung ceria, mudah bergaul, spontan, dan terbuka dalam mengekspresikan perasaannya. Biasanya, ini ciri anak dengan temperamen sanguinis, jadi si kecil yang penuh semangat dan suka membuat suasana menjadi gembira.
Kalau ada anak yang suka bercerita panjang lebar, cepat tertawa, dan selalu ingin mereka itu dilibatkan dalam kegiatan, kemungkinan besar anak tersebut tipenya sanguinis.
Ciri Anak Tipe Koleris
Sementara itu, jika anaknya itu dengan sudut mata ke atas tapi bibir cenderung datar atau sedikit ke bawah biasanya hal ini menunjukkan watak koleris. Mereka dikenal sebagai tipe pemimpin yang alami. Sejak kecil, anak koleris biasanya ingin mengatur, suka mengambil peran, dan cepat tanggap ketika mereka melihat sesuatu yang tidak beres.
Ungkapan “Aku aja, aku aja!” sering kali keluar dari mulut mereka ketika ingin membantu atau mengambil alih tugas. Watak ini kuat, tegas, dan penuh energy, sehingga cocok untuk anak yang kelak tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan bertanggung jawab.
Ciri Anak Tipe Melankolis
Berbeda lagi dengan anak yang memiliki sudut mata dan bibir ke bawah. Inilah tanda klasik dari watak melankolis. Anak dengan tipe melankolis mereka cenderung serius, teliti, dan pemikir. Mereka suka kerapian, ketertiban, serta hal-hal yang dilakukan dengan sempurna.
Baca Juga:
Maka orang tua jangan heran kalau sejak kecil mereka sudah rapi dalam menyusun mainan atau bahkan memencet odol dari bawah secara konsisten, karena memang itulah sifat alaminya. Wajah mereka sering terlihat tenang, sedikit sendu, tapi menyimpan perasaan yang luar biasa.
Ciri Anak Tipe Plegmatis
Lalu bagaimana dengan anak yang memiliki sudut mata ke bawah namun bibirnya justru ke atas? Nah, ini tanda khas watak anak yang bertipe plegmatis. Anak plegmatis adalah si damai, penengah yang selalu ingin suasana tenang. Mereka jarang marah, mudah mengalah, dan sering berkata, “Terserah deh.”
Meskipun terlihat pasif, tapi sebenarnya mereka punya hati yang besar dan bijak. Anak dengan watak ini biasanya menjadi penyeimbang di dalam keluarga, mereka itu selalu sabar dan tidak suka konflik.
Kombinasi Watak Yang Membentuk Kepribadian
Menariknya, setiap anak itu tidak hanya memiliki satu watak. Biasanya ada kombinasi dua watak dominan yang membentuk kepribadian unik mereka. Misalnya, anak bisa koleris-sanguinis atau melankolis-plegmatis.
Namun, dari ekspresi wajah, terutama sudut mata dan bibir, kita bisa mengetahui watak utama yang paling menonjol dari anak tersebut..
Maka kita sebagai orang tua, dengan mengenali ciri-ciri ini sangat membantu dalam mendampingi tumbuh kembang anak tersebut. Anak ekstrovert butuh ruang untuk berekspresi dan apresiasi, sementara anak introvert perlu waktu yang lebih untuk menenangkan dirinya dan rasa kenyamanan emosional.
Dengan cara kita memahami bahasa wajah mereka, kita juga bisa lebih bijak dalam menyesuaikan cara komunikasi, pola asuh, dan cara menenangkan emosi mereka.
Baca Juga: PRINSIP DALAM MENDIDIK ANAK















