Cara Mengatasi Anak Laki-Laki Yang Suka Lempar Barang

Ilustrasi anak laki-laki kecil sedang melempar bola merah dengan ekspresi ceria, menggambarkan perilaku aktif anak usia dini yang sedang belajar mengendalikan gerakan motorik.
Anak laki-laki usia dini sering kali menyalurkan energi melalui gerakan aktif seperti melempar bola — perilaku yang wajar dan bisa diarahkan menjadi kegiatan positif.

Sabilulhuda, Yogyakarta: Cara Mengatasi Anak Laki-Laki Yang Suka Lempar Barang – Pernahkah kamu merasa bingung saat melihat anak laki-laki kecilmu tiba-tiba melempar barang yang ada di tangannya? Entah itu mainan, sendok, bahkan remote TV, semua bisa jadi sasaran lemparannya.

Jangan buru-buru marah dulu, karena perilaku ini ternyata masih tergolong normal dan bisa dijelaskan secara ilmiah maupun psikologis.

Mengapa Anak Laki-Laki Suka Melempar Barang?

Menurut penjelasan Dr. Aisyah, anak laki-laki umumnya memiliki motorik kasar yang lebih dominan bila di bandingkan dengan anak perempuan. Pada usia sekitar tiga tahun, kemampuan motorik halus mereka, seperti menulis atau meronce belum berkembang secara optimal.

Karena itu, mereka menyalurkan energi dan rasa ingin tahunya melalui dengan gerakan tubuh, termasuk melempar.

Selain itu, banyak anak laki-laki itu juga memiliki kecerdasan kinestetik, yaitu tipe kecerdasan yang membuat mereka belajar dan mengekspresikan diri lewat gerak tubuh.

Baca Juga:

Ilustrasi seorang ibu memeluk anak perempuannya yang menangis karena menjadi korban bullying, dengan tulisan “Hal-hal yang Harus Dilakukan Orang Tua Saat Anak Jadi Korban Bullying” di sampingnya.

Hal Yang Harus Dilakukan Orang Tua Saat Anak Jadi Korban Bullying https://sabilulhuda.org/hal-yang-harus-dilakukan-orang-tua-saat-anak-jadi-korban-bullying/

Jadi, kebiasaan melempar barang sebenarnya adalah bentuk eksplorasi dan cara mereka dalam memahami dunia di sekitarnya.

Namun, tentu saja tetap perlu kita arahkan agar tidak membahayakan diri sendiri atau orang lain.

Ubah Lempar Barang Jadi Aktivitas Positif

Daripada orang tua itu melarang habis-habisan, lebih baik mengalihkan kebiasaannya anaknya tersebut ke aktivitas yang aman dan juga menyenangkan. Misalnya:

Sediakan bola dalam berbagai ukuran.

  • Anak laki-laki sangat suka permainan yang melibatkan bola. Orang tua bisa menyediakan beberapa bola yang lembut di rumah agar mereka bebas melempar tanpa merusak barang.

Gunakan kolam bola atau area bermain yang aman.

  • Jika memungkinkan, buatlah area khusus untuk bermain dengan kolam bola atau ruang kecil yang berpagar. Dengan begitu, anak tetap bisa menyalurkan energi aktifnya tanpa adanya risiko bahaya.

Ajak bermain bersama.

  • Anak akan merasa lebih dihargai jika orang tua ikut bermain. Lempar tangkap bola bersama bisa mempererat hubungan emosional antara anak dan orang tua. Sekaligus juga untuk mengajarkan batasan: mana yang boleh di lempar, mana yang tidak.

Baca Juga:

Ilustrasi ibu berhijab berbicara lembut dengan anak laki-lakinya dalam suasana hangat, menggambarkan proses memahami watak bawaan anak.

Memahami Watak Bawaan Anak Untuk Membentuk Karakter Yang Kuat https://sabilulhuda.org/memahami-watak-bawaan-anak-untuk-membentuk-karakter-yang-kuat/

Jangan Marahi, Tapi Arahkan

Memarahi anak karena suka melempar justru bisa membuat anak tersebut semakin frustrasi. Alih-alih orang tua itu marah, arahkan anaknya tersebut dengan lemah lembut. Misalnya, ketika anak melempar gelas, kamu bisa berkata, “Nak, kalau mau lempar, lempar bolanya ya, bukan gelas.”

Dengan pengulangan dan contoh yang positif, anak akan belajar memahami aturan tanpa merasa mereka itu disalahkan.

Dampingi Dan Beri Perhatian

Kebiasaan melempar bisa juga menjadi sinyal bahwa anak ingin mendapat perhatian. Jadi, orang tua harus meluangkan waktunya untuk kumpul atau bermain bareng bersama anaknya. Tidak perlu lama, yang penting hadir dengan sepenuh hati bermain, mengobrol, atau hanya sebatas memeluknya.

Jadi, anak laki-laki yang suka melempar barang sebanarnya mereka itu bukan berarti nakal. Tetapi mereka hanya sedang belajar menyalurkan energinya dan rasa ingin tahu dengan cara mereka sendiri.

Sebagai orang tua, tugas kita adalah mengarahkan perilaku itu agar menjadi kegiatan yang aman dan juga positif.

Baca Juga: PRINSIP DALAM MENDIDIK ANAK