Di sebuah pondok pesantren, ada seorang santri yang bernama Damar. Ia berkulit hitam, sedangkan teman-temannya mayoritas berkulit sawo matang. Karena merasa berbeda dan minder, ia pun memberanikan diri bertanya kepada ibu pengasuh di pondoknya.
Damar : “Bu… Apakah benar Damar santri sini?”
Ibu pengasuh : “Ya iyalah… Kamu santri sini. Mau santri mana lagi, orang kamu aja tinggal disini!!! Kenapa nanya gitu leee?” (ibu pengasuh bertanya mencari tahu kenapa santrinya menanyakan hal seperti itu).
Damar : “Soalnya teman-temanku kebanyakan pada berkuli putih. Tapi kenapa bisa teman-teman Damar berkulit putih sedangkan Damar berkulit hitam?” (Terang damar)
Ibu pengasuh : “Biarinlah… mungkin memang sudah keturunan dari sananya”. (Jawab Ibu pengasuh secara asal).
Damar : “Lha tapi kenapa bu?” (Tanya Damar masih penasaran dan kurang puas dengan jawaban Ibu pengasuh).
Ibu pengasuh : “Kalau kamu putih, nanti gampang kotor leee…”.
Damar : “#@??#@??#@#!-_-!”
Damar pun berlalu dari hadapan Ibu pengasuhnya, ia masih menimbng-nimbang jawaban terakhir dari Ibu pengasuh tadi.***
(HAFIDZ)