Aku menulis resah
Aku menulis ragu.
Aku menulis bingungku.
Di secarik kertas didampingi namamu.
Aku ditemani bimbang
Aku ditemani rindu
Aku ditemani sendu.
Masih kah boleh aku menaruh kenanganmu di dalam hati kecilku?
Aku menarik rasa yang akhirnya kusesali.
Suka ku kini menjadi luka yang entah kapan berhenti berdarah.
Suaramu yang dulu menyenangkan kini menjadi yang ingin aku lupa.
Kamu dan aku adalah contoh nyata bersinggung namun tak menetap.(Eva)