Adab Dalam Majelis Ilmu

Dalam Alquran dan hadis Nabi Muhammad SAW banyak perintah yang menekankan keutamaan menuntut ilmu, baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu agama. Dengan memiliki bekal ilmu umum akan mampu membawa umat kepada kesejahteraan hidup di dunia, sementara ilmu agama menjadi pembimbing mencapai derajat tinggi di akhirat kelak.

Menuntut Ilmu sendiri adalah amalan yang diwajibkan bagi setiap Muslim. Selain bernilai pahala, menuntut ilmu juga memiliki banyak keutamaan. Serta menghadiri majelis ilmu juga dapat mendatangkan berkah dan ridho dari Allah Swt. Diriwayatkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Dalam menuntut ilmu tentunya suasana belajar dalam kelas adalah salah satu bentuk majelis ilmu yang sangat berharga dalam kehidupan kaum muslimin. Bagaimanakah adab dalam majelis yang Islami?

Berikut ini merupakan Adab Menuntut Ilmu dalam Agama Islam :

  1. Mengucapkan salam kepada ahli majelis jika ia hendak masuk dan duduk pada majelis tersebut, hendaknya ia mengikuti majelis tersebut hingga selesai. Jika ia hendak meninggalkan majelis tersebut, ia harus meminta izin kepada ahli majelis lalu mengucapkan salam.
  2. Menjawab salam ketika seseorang masuk ke majelis atau meninggalkan majelis.
  3. Duduk dengan tenang dan sopan, tidak banyak bergerak dan duduk pada tempatnya.
  4. Tidak bermain-main dengan cincin, anggota badan,  banyak menguap, memasukkan tangan ke hidung, dan sikap-sikap lainnya yang menunjukkan ketidakhormatan kepada majelis.
  5. Tidak terlalu banyak berbicara sia-sia, bersenda gurau ataupun berbantah-bantahan yang sia-sia. Bicara yang perlu dan penting saja, tanpa perlu berputar-putar dan berbasa-basi ke sana ke mari.
  6. Mendengarkan orang lain berbicara hingga selesai dan tidak memotong pembicaraannya.
  7. Tidak berbicara dua orang saja dengan berbisik-bisik (rahasia) tanpa melibatkan ahli majelis lainnya.
  8. Tidak berbicara dengan meremehkan dan tidak menghormati ahli majelis lain, tidak merasa paling benar (ujub) dan sombong ketika berbicara.
  9. Disunnahkan membuka majelis dengan khutbatul hajah (tahmid, tasyahud)
  10. Disunnahkan menutup majelis dengan do’a kafaratul majelis. (PUJI)