Abu Nawas Bunuh Diri dengan Sebotol Madu

Selain cerdas, Abu Nawas juga memiliki keterampilan lain, yaitu menjahit. Bahkan sebelum menjadi orang kepercayaan raja Harun Al-Rasyid, Abu Nawas pernah bekerja sebagai penjahit pada seorang majikan bernama Mr. Amir. Keterampilan menjahit Abu Nawas sanggatlah bagus. Dia juga bekerja dengan sangat tekun dan membuat majikannya sangat percaya dengan dirinya. Bagi majikannya, Abu Nawas adalah karyawannya yang sangat ia sayangi. Namun di satu sisi Mr. Amir memahami satu sifat buruk Abu Nawas yang sering minum atau memakan makanan milik nya.

Pada suatu hari, Mr. Amir pulang ke rumah dengan membawa sebotol madu. Abu Nawas yang kebetulan lagi bekerja, melihat kedatangan majikannya tersebut, dan ia juga melihat sebotol madu yang dibawa Mr. Amir. Kemudian Abu Nawas mendekati majikannya dan bertanya, “Apa isi botol itu, bisakah saya memintanya?”. Khawatir madu itu akan diminum oleh Abu Nawas, Mr. Amir terpaksa berbohong dan mengatakan bahwa isi botol itu adalah racun.

Abu Nawas sendiri sebenarnya hanya berbasa-basi, ia sendiri tahu bahwa isi botol tersebut adalah madu. Tapi ia tidak bisa berbuat banyak karena ia menyadari majikannya tidak ingin memberi madu tersebut kepadanya. Tak lama kemudian, Mr. Amir pergi. Pada saat itu Abu Nawas berpikir untuk mengambil madu tanpa menyinggung majikannya. Abu Nawas mengambil baju yang telah ia jahit lalu menjualnya. Uang tersebut ia gunakan untuk membeli roti.

Setelah itu Abu Nawas ke tempat kerja, roti itu ia makan dengan madu milik tuannya. Sebotol madu habis, dan Abu Nawas merasa sangat kenyang. Ia pun melanjutkan kembali pekerjaannya. Namun tak lama kemudian majikannya datang dengan membawa roti. Ketika ia ingin memakan roti tersebut dengan madu miliknya, Mr. Amir sangat terkejut melihat botol madu tergeletak diatas meja, dan isinya telah kosong. Tidak hanya itu, Mr. Amir juga mendapati sepotong pakaian telah hilang. “Ini pasti perbuatan Abu Nawas” gumam nya dalam hati. “Hai Abu Nawas, apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa isi botol ini dan sepotong pakaian telah hilang?” teriak Mr. Amir. “Maaf tuanku, ketika tuan pergi, ada pencuri datang dan mengambil baju milik tuan,” Kata Abu Nawas. “Jadi apa yang kamu lakukan pada pencuri itu?” tanya Mr. Amir lagi.

Melihat kemarahan tuannya, Abu Nawas sedikit gemetar, namun ia tidak kehabisan akal. “Saya sangat takut, dan tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Abu Nawas. “Lalu apa yang terjadi dengan isi botol itu, apakah juga telah dicuri oleh pencuri?” tanya Mr. Amir. “Tidak tuanku, saya benar-benar minta maaf. Karena saya takut tuan marah, jadi saya memutuskan untuk bunuh diri dengan menggunakan racun yang ada di dalam botol itu” kata Abu Nawas.

Mendengar jawaban masuk akal dari Abu Nawas, Mr. Amir tak bisa marah kepada karyawannya itu. Mr. Amir juga menyadari bahwa ini semua berawal dari kebohongannya kepada Abu Nawas. Seandainya dirinya tidak berbohong, ia bisa menikmati madu bersama Abu Nawas. Dirinya juga tidak perlu kehilangan sepotong baju.

( Yani )

Artikel yang Direkomendasikan