Sabilulhuda, Yogyakarta: Orang Tua Wajib Tahu! 5 Perubahan Penting Yang Dialami Anak Saat Masuk Masa Remaja – Masa remaja selalu menjadi fase yang menarik sekaligus juga menjadi persoalan yang baru. Di usia inilah seorang anak mulai beralih dari dunia kanak-kanak menuju tahap kedewasaan. Baik secara fisik, emosi, cara berpikir, maupun cara mereka dalam memandang diri sendiri.
Banyak orang tua yang kaget karena anak kecil yang selalu menempel setiap hari, tiba-tiba berubah menjadi pribadi yang lebih sensitif, sering mengunci diri di kamar, atau sudah mulai memperhatikan penampilan.
Padahal, semua itu adalah bagian dari perkembangan normal seorang remaja. Agar orang tua tidak salah langkahnya, penting sekali untuk memahami perubahan apa saja yang terjadi pada anak ketika memasuki masa pubertas.
Dengan memahami tahapan-tahapanya, orang tua bisa lebih siap dalam mendampinginya. memberikan ruang, namun tetap menjaga kedekatan secara emosional. Berikut penjelasan lengkapnya.
Perubahan Yang Dialami Anaknya Saat Masuk Masa Remaja Yang Perlu Dipahami Oleh Orang Tua
1. Tubuh Yang Mulai Berbenah
Perubahan fisik adalah tanda yang paling mudah dilihat ketika anak memasuki masa remaja. Proses ini biasanya terjadi di usia 10–14 tahun, meskipun tiap anak bisa berbeda.
a. Pertumbuhan Tinggi Badan Melonjak
Orang tua biasanya terkejut saat melihat anaknya yang dalam waktu beberapa bulan sudah terlihat lebih tinggi. Hal seperti ini normal, karena hormon pertumbuhan sudah mulai aktif. Pada fase ini, anak tersebut bisa mengalami:
- pertambahan tinggi badan yang cepat,
- nafsu makan meningkat,
- tubuh sering terasa pegal karena tulang yang memanjang.
Baca Juga:
b. Perubahan Bentuk Tubuh
- Anak perempuan mulai mengalami pembesaran pada bagian payudara, pinggul yang lebih berisi, serta menstruasi pertama.
- Anak laki-laki mulai mengalami pembesaran bahu, perubahan suara, dan tumbuhnya jakun.
Perubahan bentuk tubuh ini sering membuat anak merasa canggung. Mereka mulai membandingkan diri dengan teman sebayanya dan menjadi lebih sensitif dengan komentar orang lain. Karena itu, hindari candaan yang meremehkan fisik mereka, meskipun maksudnya hanya bercanda.
c. Tumbuh Rambut Di Area Baru
ketika anak tersebut masuk remaja maka rambut mulai tumbuh di ketiak, kaki, wajah (untuk laki-laki), serta area kemaluan. Ini adalah hal normal yang menunjukkan bahwa tubuh mereka sedang berkembang menuju fase dewasa.
2. Perubahan Emosi Seperti Sensitif, Mudah Tersinggung, Dan Ingin Didengar
Ketika hormon berubah, maka emosi anak pun ikut berubah. Tak jarang orang tua yang mendadak bingung, kemarin anaknya masih ceria, hari ini sudah marah karena hal yang sepele.
a. Mood Swing
Perubahan suasana hati yang cepat adalah suatu hal yang sangat umum. Satu saat mereka tertawa, beberapa menit kemudian mereka mungkin marah atau menangis tanpa ada alasan yang jelas.
b. Sensitif terhadap Kritik
Remaja sedang membangun identitas dirinya sendiri. Mereka mulai mempertanyakan:
- “Aku ini siapa?”
- “Apa yang aku suka?”
- “Aku ingin jadi apa?”
Karena itu, kritik dari orang tua bisa terasa seperti serangan terhadap kepribadian mereka. Cara yang terbaik adalah tetap memberikan arahan, tetapi dengan nada yang lembut dan rasa empati.
c. Butuh Ruang Pribadi
Anak mulai sering mengunci kamar, ingin punya waktu sendiri, atau merasa tidak nyaman ketika orang tua terlalu ikut campur. Ini bukanlah sebagai tanda bahwa mereka itu menjauh, tetapi mereka hanya sedang belajar mengenali diri dan batas privasinya.
3. Perubahan Cara Berpikir Seperti Logika Mulai Matang, Tapi Emosi Belum Stabil
Fase remaja merupakan masa di mana otak bagian prefrontal cortex (pengendali logika dan pengambilan keputusan) mulai berkembang, namun belum sepenuhnya matang. Inilah alasan mengapa mereka:
- bisa cepat memahami pelajaran,
- punya ide kreatif,
- tetapi kadang mengambil keputusan impulsif.
Mereka juga mulai mempertanyakan aturan keluarga, bukan karena ingin melawan, tetapi karena ingin memahami “mengapa harus begitu”. Sebagai orang tua, ini adalah momen yang tepat untuk mengajak mereka berdialog, bukan hanya memerintah.
Baca Juga:
4. Perubahan Sosial Mereka Ingin Diakui dan Mencari Komunitas
Remaja mulai memperluas lingkaran sosialnya. Mereka ingin diterima oleh teman sebayanya, sehingga pendapat teman kadang lebih didengar daripada nasehat orang tua.
a. Mulai Peduli Dengan Penampilan
Mereka mulai memperhatikan gaya rambut, pakaian, hingga aroma pada tubuh. Ini adalah bagian dari usaha mereka dalam membentuk citra diri.
b. Lebih Sering Membandingkan Diri
Media sosial membuat anak itu mudah membandingkan dirinya dengan orang lain. Maka orang tua perlu membantu anak memahaminya bahwa setiap orang punya keunikan dan perkembangan yang berbeda.
c. Mencari Role Model Baru
Entah itu idol K-pop, YouTuber, guru, atau teman yang dianggap keren. Ini normal, selama orang tua tetap menjadi sumber nilai utama di rumah.
5. Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?
Agar anak melewati masa remaja dengan sehat secara fisik dan mental, orang tua bisa menerapkan hal berikut ini:
a. Dengarkan, Bukan Menghakimi
Remaja hanya ingin didengar. Ketika mereka bercerita, tahan diri untuk tidak langsung menasehati.
b. Beri Ruang, Tapi Tetap Awasi
Izinkan mereka tumbuh, membuat pilihan, dan mencoba hal hal yang baru selama masih dalam batas aman.
c. Bangun Komunikasi yang Hangat
Jangan hanya bertanya “Sudah belajar belum?”. Cobalah bertanya:
- “Hari ini ada hal menarik?”
- “Lagi suka lagu apa?”
- “Ada yang bikin kamu kesal?”
Pertanyaan yang seperti itu bisa membuka percakapan yang lebih dalam.
d. Edukasi Seks Secara Tepat
Pubertas berkaitan dengan topik seksualitas. Lebih baik anak belajar dari orang tua, bukan dari internet.
Dengan memahami perubahan fisik, emosional, sosial, dan cara berpikir mereka, orang tua bisa mendampingi anaknya dengan lebih dan bijak.
Baca Juga: PRINSIP DALAM MENDIDIK ANAK















