Cerita Anak Muslim (Part-28): Andi Dan Teman-Teman Belajar Makan Secukupnya

Ilustrasi anak laki-laki sedang makan kebab dan roti dengan ekspresi rakus, di samping tulisan “Makan Secukupnya, Tubuh Sehat, Hati Bahagia” di latar biru bergaris kecepatan.
Andi belajar bahwa makan berlebihan bisa membuat tubuh tidak nyaman. Yuk, biasakan makan secukupnya agar tubuh tetap sehat dan hati bahagia!

Sabilulhuda, Yogyakarta: Andi Dan Teman-Teman Belajar Makan Secukupnya – Pagi itu, suasana di halaman masjid Sabilulhuda terasa ramai dan suasananya juga ceria. Anak-anak sudah berkumpul untuk mengaji bersama Pak Ustaz. Namun, sebelum mengaji itu dimulai, Andi dan teman-temannya sempat mampir ke warung Mang Jajan yang terkenal dengan kebab, sambosa, dan roti Maryam-nya yang lezat.

“Cepat, Deni! Sebelum ngaji dimulai, beli kebab dulu!” kata Andi dengan penuh semangat.
Tak lama kemudian, Bika datang dan menegur mereka dengan ramah, “Andi, Deni ngaji sebentar lagi dimulai, tapi kalian masih jajan banyak?”

Andi dan Deni hanya tertawa kecil. Mereka berpikir tidak ada salahnya makan sedikit sebelum belajar. Tapi ternyata, bukan hanya sedikit, mereka membeli banyak sekali makanan!

Akibat Makan Yang Terlalu Banyak

Setelah kenyang menikmati jajanan, mereka segera bergegas ke masjid. Di tengah pelajaran, perut Deni mulai terasa aneh.

“Aduh, perutku sakit!” keluhnya sambil memegangi perut.
Tak lama, Andi pun merasakan hal yang sama. “Aduh, aku juga sakit!”

Bika yang melihat mereka berdua langsung panik dan segera memanggil Pak Ustaz. Dengan penuh perhatian, Pak Ustaz menyiapkan air hangat yang dicampur dengan madu.

“Minumlah ini, nak. Insyaallah perut kalian akan membaik,” ucapnya lembut.

Beberapa saat kemudian, sakit perut mereka berdua pun reda.
“Alhamdulillah, perutku sudah sembuh!” seru Andi dengan lega.

Baca Juga:

Pelajaran Dari Pak Ustaz

Setelah keadaan tenang, Pak Ustaz sambil tersenyum dan berkata,
“Anak-anak, inilah akibatnya kalau kita makan terlalu banyak. Apalagi kalau makan dengan terburu-buru. Perut bisa kaget dan tidak sempat mencerna makanan dengan baik.”

Andi dan Deni menunduk malu. Mereka menyadari kesalahannya.

Pak Ustaz kemudian menambahkan nasihat yang sangat berharga:

“Rasulullah ﷺ mengajarkan kita untuk makan secukupnya. Makanlah ketika lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Karena tubuh kita juga butuh keseimbangan agar tetap sehat dan kuat.”

Semua anak anak mengangguk, termasuk Bika yang sejak tadi memperhatikan dengan penuh perhatian.

Makna Sunah Rasul Tentang Makan Secukupnya

Nasehat dari pak ustaz tersebut mengandung pelajaran yang penting. Dalam Islam, makan bukan hanya soal mengenyangkan perut, tapi juga sebagai bentuk ibadah dan rasa syukur atas rezeki yang Allah berikan.

Makan secukupnya dapat membantu tubuh supaya tetap sehat, pikiran tetap jernih, dan hati menjadi tenang. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa perut sebaiknya diisi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk udara.

Artinya, kita dianjurkan untuk tidak berlebihan dalam menikmati makanan. Karena terlalu banyak makan bisa membuat tubuh lemas, malas beribadah, dan mudah sakit.

Belajar Bersyukur Dan Menahan Diri

Dari kisah Andi, Deni, dan Bika, anak-anak bisa belajar bahwa rasa lapar tidak selalu harus diikuti dengan makan yang banyak. Kadang, rasa cukup justru datang ketika kita belajar bersyukur atas apa yang ada.

Baca Juga:

Bika yang tidak ikut jajan justru merasa lebih nyaman. Ia bisa mengaji dengan tenang tanpa rasa sakit perut. Sementara Andi dan Deni akhirnya belajar bahwa kenikmatan sejati bukan pada banyaknya makanan, tapi pada kemampuan untuk menahan diri.

Pesan Moral Dari Dongeng Kabi

Setelah perut mereka sembuh, Pak Ustaz berkata dengan lembut,

“Anak-anak, kalau kalian ingin hidup sehat dan bahagia, biasakan makan dengan tenang. Nikmati setiap suapan, dan ucapkan bismillah, serta jangan lupa berhenti sebelum kenyang.”

Andi dan Deni hanya tersenyum malu, lalu mereka berdua berjanji akan lebih berhati-hati.
“Insyaallah, Pak Ustaz. Kami tidak akan rakus lagi!”

Pak Ustaz pun menepuk pundak mereka sambil berkata,
“Itu baru anak saleh. Ingat, tubuh yang sehat akan membuat kita lebih semangat belajar dan beribadah.”

Sejak hari itu, Andi dan teman-temannya selalu ingat pesan Rasulullah tentang makan secukupnya. Mereka belajar bahwa kebiasaan yang sepele bisa membawa kebaikan yang bermanfaat dalam hidup, asal dijalani dengan niat yang baik dan hati yang ikhlas.

Makan Secukupnya, Tubuh Sehat, Hati Bahagia

Dongeng ini mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga pola makan dengan cara yang islami. Melalui kisah Andi dan teman-temannya, anak-anak bisa belajar bahwa makan secukupnya bukan hanya membuat tubuh sehat, tapi juga menunjukkan rasa syukur kepada Allah.

Jadi, yuk biasakan makan dengan tenang, tidak terburu-buru, dan berhenti sebelum kenyang. Karena seperti kata Pak Ustaz, “Makan secukupnya, tubuh sehat, hati pun bahagia.”

Baca JugaBuku Dongeng Gratis Tersedia di Situs Kemdikbud