Kisah Gajah Dan Semut – Di sebuah hutan yang rimbun dan sejuk, hiduplah berbagai jenis hewan dengan rukun dan damai. Salah satunya adalah sekelompok semut kecil yang rajin dan selalu bekerja sama. Setiap hari mereka keluar dari sarangnya untuk mencari makanan.
Mereka juga mengumpulkan biji-bijian, serta menyimpannya di dalam lubang tanah. Walaupun tubuh mereka mungil, tetapi semut-semut ini selalu hidup rukun dan penuh dengan rasa semangat.

Perjalanan Semut Kecil Mencari Makanan
Pada suatu hari, saat itu matahari bersinar dengan cerah setelah semalaman hujan turun. Anton si semut kecil bersama dengan teman-temannya, Sam dan Uti, berangkat mencari makanan.
Mereka bertiga berjalan secara beriringan menyusuri hutan, melewati sungai kecil, hingga menemukan banyak buah dan biji-bijian. Dengan semangat gotong royongnya, mereka bekerja sama untuk membawa makanan itu ke dalam sarang.
“Kalau kita kerjakan bersama, pasti cepat selesai,” kata Anton sambil tersenyum.
Gajah Evan Yang Sombong Dan Pemarah
Namun ketika mereka hendak pulang, tiba-tiba tanah bergetar dengan keras. Rupanya ada seekor gajah besar yang bernama Evan sedang berjalan datang menghampiri.
Evan terkenal sebagai gajah yang pemarah dan suka meremehkan hewan hewan kecil. Ia berjalan tanpa hati-hati hingga hampir menginjak Anton.
“Hati-hati dong, Evan!” teriak Anton.
Tetapi Evan malah menertawakan. “Salahmu sendiri tubuhmu kecil. Jangan salahkan aku kalau kau terinjak,” ucapnya dengan sombong. Tidak hanya itu, Evan juga menyemprotkan air ke arah semut-semut kecil itu hingga mereka terhuyung-huyung.
Baca Juga:

Cerita Part 25: Kisah Buaya Kecil Yang Baik Hati https://sabilulhuda.org/cerita-part-25-kisah-buaya-kecil-yang-baik-hati/
Semut Kecil Menyusun Strategi Melawan Gajah
Walaupun mereka merasa kesal, tetapi semut-semut itu tidak langsung marah. Mereka berkumpul dan menyusun strategi. “Kalau kita diam saja, dia akan terus menjahili kita. Lebih baik kita lawan dengan cara yang cerdas,” kata Anton dengan memberi semangat.
Akhirnya, para semut sepakat untuk melawan. Mereka lalu memanjat tubuh Evan dan sebagian ada yang masuk ke belalainya. Gajah besar itu pun menjadi panik.
“Aduh! Sakit! Geli! Kalian ngapain di dalam belalai saya?” teriak Evan sambil berguling-guling di tanah.
Saat Gajah Menyerah Karena Semut Kecil
Semut-semut itu menggigit pada bagian dalam belalainya hingga Evan tidak tahan lagi. Ia merasakan sakit sekaligus geli, lalu ia berteriak minta ampun. Setelah itu, Anton dan kawan-kawan keluar dari belalainya.
Dengan wajah yang menyesal, Evan berkata, “Maafkan aku, teman-teman. Aku terlalu sombong. Walaupun kalian kecil, ternyata kalian bisa mengalahkanku. Mulai sekarang aku tidak akan meremehkan hewan lain lagi.”
Anton tersenyum dan menjawab, “Kami memaafkanmu, Evan. Tapi ingatlah, tidak semua yang kecil itu lemah. Kadang yang kecil itu justru bisa lebih kuat bila bekerja sama.”
Maka sejak saat itu, Evan dan para semut menjadi hidup rukun. Gajah besar itu pun berubah menjadi hewan yang lebih berhati-hati dan tidak lagi meremehkan teman-temannya.
Pesan Moral Kisah Gajah Dan Semut
Dari dongeng ini kita belajar bahwa kesombongan tidak akan membawa kebaikan. Walaupun tubuh semut kecil, mereka mampu mengalahkan gajah besar karena bersatu dan bekerja sama.
Maka jangan pernah meremehkan orang lain, karena setiap makhluk punya kelebihan masing-masing.