Kisah Kancil, Gajah, Dan Langit Yang Hampir Runtuh – Di sebuah hutan yang indah dan penuh dengan pepohonan yang rindang, hiduplah berbagai jenis hewan yang selalu mempunyai kisah yang menarik.
Salah satu kisah yang sering diceritakan adalah tentang si Kancil yang cerdik dan Epan si gajah yang jahil. Cerita ini terkenal karena mengandung pelajaran yang berharga untuk anak-anak.

Awal Cerita Di Hutan
Pada suatu sore hari, matahari hampir tenggelam ke arah barat. Hari itu suasananyatampak tenang tanpa ada kejadian yang berarti. Namun, tanpa disangka-sangka, ada sebuah peristiwa besar yang menunggu untuk terjadi.
Kancil yang lincah sedang berlari di hutan. Ia berencana mengantarkan buah untuk sahabatnya, yaitu Anton si semut. Namun, tiba-tiba langit menjadi mendung.
Awan hitam dengan cepatnya menutup cahaya matahari, seakan akan hujan besar akan segera turun. Kancil pun segera berlari lebih cepat, untuk mencari tempat berteduh.
Saat di tengah perjalanannya, kancil tidak sadar bahwa ada sebuah lubang jebakan yang sengaja ditutupi dengan dedaunan. Lubang itu sebenarnya dibuat oleh pemburu. Namun kali ini, lubang tersebut dipakai oleh Epan si gajah untuk menjahili siapa saja yang lewat. Tanpa disangka, si kancil terperosok masuk ke dalamnya.
Kancil yang Tertipu
“Ah, bagaimana bisa aku jatuh ke dalam jebakan ini?” gerutu Kancil.
Ternyata, dari kejauhan Epan si gajah sudah lama menunggunya sambil tertawa. Ia memang sengaja menutup lubang itu dengan daun agar ada yang terperangkap. Begitu melihat kancil di dalam lubang, Epan mulai mengejek.
Baca Juga:

Cerita Part 22: Kisah Raja Gurita Yang Sombong https://sabilulhuda.org/cerita-part-22-kisah-raja-gurita-yang-sombong/
“Kancil, kamu benar-benar ceroboh. Bagaimana kamu bisa keluar dari sana? Kamu bukan monyet yang bisa memanjat, bukan pula burung yang bisa terbang,” kata Epan sambil tertawa dengan keras.
Kancil merasa kesal. Namun, bukannya ia marah, ia justru berpikir cerdik untuk membalas ulah Epan tersebut.
Kancil Menyusun Rencana
Dengan wajah yang tenang, kancil berkata, “Epan, kau salah paham. Aku tidak terjebak. Aku justru sengaja berada di dalam lubang ini.”
Epan lalu terkejut dan penasaran. “Apa maksudmu, Kancil?”
Kancil lalu berbisik, “Aku mendapat kabar bahwa sebentar lagi langit akan runtuh. Semua hewan akan tertimpa, kecuali yang punya tempat persembunyian. Lubang ini akan melindungiku. Itulah sebabnya aku masuk ke sini.”
Mendengar perkatan kancil tersebut, Epan mulai ketakutan. Ia menatap ke langit yang saat itu memang tampak gelap dan menggelegar. Tiba-tiba petir menyambar, yang membuat Epan yakin ucapan Kancil itu benar.
Gajah Pun Ketakutan
“Wah, langit benar-benar akan runtuh! Kancil, tolong selamatkan aku. Aku tidak mau tertimpa langit,” kata Epan dengan panik.
Kancil tersenyum lalu berkata, “Baiklah, kau sahabatku. Masuklah ke dalam lubang ini. Masih ada tempat untuk kita berdua.”
Epan pun dengan segera masuk ke dalam lubang bersama Kancil. Mereka bersembunyi sambil menunggu suasana mereda. Tak lama kemudian, hujan reda dan langit kembali cerah.
Kancil segera melompat keluar dengan memanfaatkan tubuh gajah yang besar. Dari atas lubang ia berkata, “Epan, lihatlah! Langit ternyata tidak runtuh.”
Namun Epan yang masih ketakutan menjawab, “Aku tidak mau keluar. Aku lebih baik tetap di sini. Siapa tahu langit benar-benar runtuh.”
Kancil hanya tertawa dan berkata, “Baiklah, nikmati saja waktumu di dalam sana, Epan.”
Pesan Moral Dari Kisah Kancil Dan Gajah
Dari dongeng anak ini mengajarkan kita bahwa berbuat jahil kepada orang lain bisa berbalik kepada diri kita sendiri. Epan si gajah yang awalnya ingin menjebak kancil justru akhirnya ditipu oleh kepintaran kancil.
Selain itu, cerita ini juga mengingatkan kita untuk tidak mudah percaya pada sesuatu yang menakutkan tanpa berpikir terlebih dahulu. Kancil berhasil menyelamatkan diri karena kepandaiannya, sementara Epan terjebak dalam ketakutannya sendiri.
Jadi, adik-adik, ingatlah pesan dari cerita ini: jangan pernah berniat buruk pada orang lain, karena bisa jadi akibatnya akan kembali pada diri kita sendiri.