Sabilulhuda, Yogyakarta: 5 Rempah Terbaik untuk Pelari: Bantu Tingkatkan Daya Tahan dan Performa Tubuh – Di tengah meningkatnya minat terhadap olahraga lari, para pelari kini semakin sadar pentingnya memperhatikan apa yang mereka konsumsi untuk mendukung performa tubuh. Mereka tidak hanya fokus pada latihan atau sepatu, tetapi juga pada asupan alami yang memperkuat daya tahan dan mempercepat pemulihan. Salah satu rahasia yang mulai banyak digunakan adalah rempah-rempah Nusantara. Kaya antioksidan dan senyawa bioaktif, rempah membantu pelari menjaga stamina, meredakan inflamasi, serta mempercepat pemulihan otot.
Baca Juga:
Mengapa Pelari Perlu Mengonsumsi Rempah?
Rempah mengandung komponen aktif seperti kurkumin, gingerol, dan eugenol yang bekerja sebagai anti-inflamasi alami. Setiap kali berlatih intens, pelari sering mengalami peradangan mikro pada otot. Dengan mengonsumsi rempah secara rutin—baik melalui minuman hangat, kapsul herbal, maupun racikan alami—tubuh dapat pulih lebih cepat tanpa bergantung pada suplemen sintetis.
Beberapa jenis rempah juga memperlancar peredaran darah dan meningkatkan metabolisme energi. Saat metabolisme bekerja optimal, tubuh pelari lebih efisien dalam mengubah makanan menjadi tenaga.
1. Jahe: Sang Penghangat Tubuh dan Pengusir Pegal
Jahe menjadi rempah favorit para atlet. Kandungan gingerol di dalamnya berperan sebagai anti-inflamasi alami yang menurunkan nyeri otot setelah latihan berat. Minuman jahe hangat setelah berlari membantu melancarkan aliran darah dan mempercepat pemulihan jaringan otot.
Sebuah penelitian dalam Journal of Pain (Black et al., 2010) menunjukkan bahwa konsumsi jahe selama 11 hari dapat menurunkan nyeri otot hingga 25% setelah olahraga intens. Temuan ini membuktikan bahwa jahe bukan hanya menghangatkan tubuh, tetapi juga mempercepat regenerasi otot pelari.
2. Kunyit: Si Kuning Anti-Radang yang Bikin Pulih Lebih Cepat
Kunyit kaya kurkumin, antioksidan kuat yang menekan peradangan dan mempercepat pemulihan setelah latihan berat. Bagi pelari jarak jauh, rempah ini membantu mencegah kelelahan otot kronis dan menjaga kondisi tubuh tetap bugar.
Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Physiology – Regulatory, Integrative and Comparative Physiology (Davis et al., 2016) menemukan bahwa kurkumin mempercepat pemulihan otot dengan menekan stres oksidatif. Pelari yang rutin mengonsumsi kunyit mampu pulih lebih cepat dan kembali berlatih tanpa rasa pegal berkepanjangan.
3. Kayu Manis: Sumber Energi dan Penyeimbang Gula Darah
Aktivitas lari membutuhkan kestabilan gula darah agar energi tidak cepat habis. Kayu manis membantu menyeimbangkan kadar glukosa dan meningkatkan sensitivitas insulin. Dengan kadar gula darah yang stabil, pelari dapat menjaga performa dan menghindari kelelahan mendadak.
Senyawa cinnamaldehyde dalam kayu manis juga mempercepat metabolisme energi. Menikmati teh kayu manis sebelum latihan ringan bisa menjadi kebiasaan sehat untuk menambah energi alami tanpa bergantung pada kafein.
4. Kapulaga: Pelancar Napas dan Penambah Fokus
Rempah beraroma khas ini mendukung fungsi pernapasan pelari. Kandungan cineole dan limonene di dalamnya membuka saluran napas dan meningkatkan oksigenasi darah. Hasilnya, pelari bernapas lebih lega dan dapat mempertahankan performa lebih lama.
Selain itu, aroma kapulaga juga membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan fokus mental. Menyeduh teh dengan tambahan kapulaga setiap pagi bisa menjadi rutinitas sederhana yang menjaga ketenangan dan konsentrasi selama berlari.
5. Ginseng Jawa: Peningkat Energi dan Vitalitas Alami
Berbeda dengan ginseng Korea, ginseng Jawa (Talinum paniculatum) tumbuh subur di tanah Nusantara dan berperan sebagai adaptogen alami—zat yang membantu tubuh menyesuaikan diri terhadap stres fisik maupun mental. Pelari yang rutin mengonsumsi ginseng Jawa biasanya memiliki stamina, fokus, dan daya tahan lebih baik.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada (2020) menunjukkan bahwa ekstrak ginseng Jawa meningkatkan kadar hemoglobin dan kapasitas aerobik pada hewan uji yang menjalani latihan fisik. Hasil tersebut menegaskan potensi besar ginseng Jawa sebagai suplemen alami yang mendukung performa pelari di Indonesia.
Tips Konsumsi Rempah untuk Pelari
Agar hasilnya maksimal, rempah sebaiknya dikonsumsi secara seimbang dan alami. Anda dapat mengombinasikannya dalam minuman herbal seperti wedang jahe kunyit, smoothie kunyit-pisang, atau kapsul herbal dari bahan rempah murni. Hindari konsumsi berlebihan karena beberapa rempah bisa memengaruhi tekanan darah atau sistem pencernaan jika dikonsumsi tanpa takaran.
Baca Juga:
Gunakan bahan lokal yang segar untuk memastikan kandungan senyawa aktifnya tetap terjaga. Selain lebih sehat, langkah ini juga turut membantu petani rempah lokal yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi di berbagai daerah Nusantara.
Rempah bukan hanya bumbu dapur, tetapi juga sahabat bagi para pelari. Dengan menggabungkan manfaat jahe, kunyit, kayu manis, kapulaga, dan ginseng Jawa, tubuh dapat beradaptasi lebih baik terhadap tekanan fisik, mempercepat pemulihan, serta menjaga daya tahan.
Dengan potensi besar rempah Indonesia, inilah saatnya pelari—baik profesional maupun pemula—menjadikan kekayaan alam Nusantara sebagai bagian dari rutinitas sehat mereka.
https://ditwasotsk.pom.go.id/post/tanaman-herbal-yang-dapat-meningkatkan-daya-tahan-tubuh















