4 Cara Mengenali Potensi Dan Bakat Anak Di Era Digital

Anak laki-laki Indonesia sedang belajar sambil memegang tablet di ruang belajar dengan suasana hangat dan cerah.
Ilustrasi anak Indonesia yang belajar sambil menggunakan tablet, menggambarkan keseimbangan antara teknologi dan kreativitas di era digital.

4 Cara Mengenali Potensi Dan Bakat Anak Di Era Digital – Setiap anak itu pastinya unik, mereka tumbuh sesuai dengan kelebihan dan cara mereka masing-masing. Tapi di zaman sekarang ini, banyak dri orang tua yang kadang bingung bagaimana cara mengenali potensi dan bakat pada anaknya.

Apalagi di era digital seperti sekarang ini, di mana gadget itu seolah olah sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak.

Anak laki-laki Indonesia sedang belajar sambil memegang tablet di ruang belajar dengan suasana hangat dan cerah.
Ilustrasi anak Indonesia yang belajar sambil menggunakan tablet, menggambarkan keseimbangan antara teknologi dan kreativitas di era digital.

Cara Mudah Orang Tua Mengenali Potinsi Serta bakat Anak Anak Di Era Digital Saat Ini

Lalu, bagaimana sih cara kita sebagai orang tua untuk tetap bisa mengenali bakat mereka tanpa harus menolak kehadiran teknologi ini? Yuk, kita bahas dengan cara yang sederhana dan mudah kita pahami bersama.

1. Setiap Anak Itu Punya Bakat Secara Alami

Percaya atau tidak, semua anak sebenarnya sudah membawa potensi mereka sendiri sejak lahir. Hanya saja, bentuknya yang berbeda-beda. Ada anak yang cepat memahami angka, ada yang suka menggambar, ada juga yang senang berbicara di depan orang lain, atau bahkan yang suka merenung dan menulis cerita.

Menurut teori multiple intelligences dari Howard Gardner, ada delapan jenis kecerdasan pada anak. Mulai dari kecerdasan musikal, logis-matematis, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, naturalis, linguistik, sampai visual-spasial.

Jadi, orang tua jangan buru-buru menganggap anaknya kurang pintar hanya karena nilainya tidak selalu bagus di sekolah. Bisa jadi, dia punya bakat lain yang justru luar biasa.

2. Gadget Itu Bukan Musuh, Asal Digunakan Dengan Bijak

Banyak orang tua yang masih menganggap bahwa gadget itu sebagai penyebab utama anaknya menjadi malas atau kurang kreatif. Padahal, kalau gadged itu di pergunakan dengan cara yang benar, justru bisa menjadi alat bantu yang luar biasa.

Misalnya, anak yang suka menggambar bisa belajar lewat aplikasi digital art. Anak yang suka musik bisa bereksperimen membuat lagu lewat aplikasi yang sederhana. Atau mungkin anak yang suka matematika bisa bermain game edukasi yang bisa mengasah logika.

Baca Juga:

Ilustrasi ibu dan anak belajar menggunakan media sosial dengan bijak sejak dini, digambarkan dalam gaya kartun modern yang hangat dan edukatif.

5 Cara Mengajarkan Anak Bijak Bermedia Sosial Sejak Dini https://sabilulhuda.org/5-cara-mengajarkan-anak-bijak-bermedia-sosial-sejak-dini/

Jadi intinya disini bukan pada gadgetnya, tapi bagaimana cara kita dalam mendampingi anak tersebut saat menggunakannya. Maka orang tua perlu membatasi waktu, arahkan penggunaan, dan berikan anak tersebut contoh bahwa teknologi bisa digunakan untuk hal-hal yang positif.

3. Amati Hal Yang Membuat Anak Antusias

Cara orang tua yang paling mudah untuk mengenali potensi anak adalah dengan memperhatikan hal apa yang membuat mereka itu paling bersemangat. Anak yang suka menari biasanya punya kecerdasan kinestetik. Anak yang suka berbicara atau bercerita punya kecerdasan linguistik.

Sedangkan anak yang senang bermain di alam atau mengamati hewan bisa jadi punya kecerdasan naturalis.

Perhatikan juga bagaimana mereka itu ketika bereaksi terhadap kegiatan tertentu. Anak yang senang dan terus ingin mencoba biasanya sedang berada di jalur yang tepat dengan bakatnya.

4. Seimbangkan Dunia Digital Dan Dunia Nyata

Meskipun dunia digital itu menarik, tetapi anak tersebut tetap butuh pengalaman di dunia luar. Maka ajak anak anak tersebut untuk bermain di luar rumah, membaca buku bersama, atau membuat prakarya. Dari situ mereka bisa belajar banyak hal seperti kerja sama, empati, dan juga kesabaran.

Maka tugas kita sebagai orang tua bukan memaksa mereka itu menjadi seperti anak yang lain, tetapi dapat membantu mereka untuk menemukan dan mengembangkan potensi dan bakatnya.

Baca Juga: PRINSIP DALAM MENDIDIK ANAK