3 Sifat Asli Ulama Yang Menjadi Cermin Keberkahan Dalam Hidup

Seorang ulama tua berjanggut putih dengan sorban dan jubah cokelat sedang membaca kitab di bawah cahaya hangat, dengan tulisan “Rahasia Ulama Rabbani” di sampingnya.
Ilustrasi ulama rabbani yang menggambarkan ketenangan dan kebijaksanaan dalam menuntut ilmu serta menjaga ketakwaan kepada Allah.

Sabilulhuda, Yogyakarta: 3 Sifat Asli Ulama Yang Menjadi Cermin Keberkahan Dalam Hidup – Dalam kehidupan umat Islam, sosok ulama sering dipandang sebagai cahaya penuntun. Mereka bukan hanya orang yang pandai bicara atau hafal ayat, tapi juga mereka itu menjadi pribadi yang hidupnya selaras antara ilmu, ibadah, dan akhlak.

Dalam Al-Qur’an, para ulama yang benar disebut sebagai ulama Rabbani, yaitu mereka yang memiliki tiga sifat pokok yang membuatnya benar-benar dekat kepada Allah.

Sifat Pertama Adalah Hasyiyah (Takut Yang Lahir Dari Cinta Dan Ketakwaan)

yaitu sifat dengan rasa takut yang dalam kepada Allah. Mereka bukan takut karena ancaman, tetapi karena mereka sadar betapa besar kuasa-Nya dan betapa kecilnya diri manusia. Sifat ini akan lahir dari ketakwaan yang tinggi. Maka ulama yang sejati mereka tidak hanya berbicara tentang takwa, tapi takwa itu sudah hidup di dalam dirinya sendiri.

Ia menjaga ibadahnya, memperbanyak dzikir, dan selalu merasa bahwa mereka diawasi oleh Allah. Seorang guru pernah berpesan, “Sianglah engkau dalam mengajar, tapai ketika malam bangunlah untuk ibadah.”

Kalimat itu bukan hanya sebagai nasehat semata, tapi menjadi kunci agar ilmu yang disampaikan tidak kehilangan keberkahan. Karena ilmu tanpa ibadah hanyalah hafalan, sementara ibadah tanpa ilmu bisa kehilangan arah.

Baca Juga:

Sifat Kedua Adalah Mutala’ah (Semangat Tiada Henti Dalam Menuntut Ilmu)

Yaitu mereka yang bersemangat untuk terus belajar dan juga mengkaji. Ulama tidak pernah merasa cukup dengan ilmu yang ia miliki. Ia membaca lagi, menelaah kembali, dan memperdalam pemahaman agar tidak terjebak dalam kesalahan.

Allah menegur keras para ahli kitab terdahulu yang memotong ayatnya hanya demi kepentingan duniawi saja. Kisah ini menjadi sebuah pelajaran besar bagi siapa pun yang membawa nama agama. Ulama sejati tidak mencari kedudukan atau harta dari ilmu.

Ia membaca bukan untuk menonjolkan diri, tapi untuk menjaga kemurnian ajaran agamanya. Dari sinilah lahir keikhlasan yang membuat kata-katanya berpengaruh, bukan karena suara yang lantang, melainkan karena hatinya yang bersih.

Sifat Ketiga Adalah Akhlak (Buah Dari Ilmu Dan Ibadah Yang Sejati)

Inilah puncak dari semua ilmu dan ibadah. Rasulullah ﷺ sendiri menegaskan bahwa misi utama beliau adalah untuk menyempurnakan akhlak. Dan di situlah letak kekuatan dakwah. Banyak orang yang masuk Islam bukan karena retorika, tapi karena menyaksikan akhlak Nabi yang lembut, sabar, dan juga penuh kasih sayang.

Ulama yang memiliki akhlak mulia akan lebih mudah diterima umatnya. Tutur katanya yang menenangkan, sikapnya menyejukkan, dan perilakunya juga memberi teladan. Sehingga ia tidak mudah menghakimi, tidak memecah belah, dan tidak mencari popularitas.

Menjaga Ulama Sama Halnya Menjaga Cahaya Keberkahan Di Sekitar Kita

Tiga sifat ini (hasyiyah, mutala’ah, dan akhlak) bukan hanya milik para ulama besar, tapi juga sebagai nilai yang seharusnya dihidupkan oleh setiap muslim. Karena siapa pun yang belajar, beribadah, dan menjaga akhlak sejatinya mereka sedang menapaki jalan para ulama rabbani.

Dalam masyarakat yang semakin sibuk dengan urusan dunia, kehadiran ulama seperti ini sangat mahal. Ia dapat membawa ketenangan, menghidupkan semangat ibadah, dan menularkan keberkahan ke sekelilingnya.

Menjaga ulama bukan hanya sebatas menghormati sosoknya, tapi juga menjaga nilai-nilai yang ia bawa, yaitu nilai dari keikhlasan, ketakwaan, dan akhlak yang baik. Sebab ketika nilai-nilai itu hilang, bukan hanya cahaya ilmu yang padam, tapi juga keberkahan hidup di sekitar kita.

Maka, setiap kali kita menemukan sosok yang berilmu, beribadah, dan berakhlak mulia, dekatilah. Karena di sanalah Allah sering menitipkan cahaya hidayah untuk kita.

Baca Juga: Agama Berperan Penting Dalam Kesehatan Jiwa