3 Nama Santri dan Surah dalam Al-Quran

Terdapat salah satu kisah percakapan antara Kyai dengan tiga santrinya yang ingin mengaji di masjid waktu subuh di suatu pondok pesantren. Setiap selesai sholat subuh para santri akan mengaji terlebih dahulu. Demikian juga dengan tiga santri yang bernama Rahman, Nur, dan Isra’ yang saat itu mengaji secara bersamaan. Mereka mengahadap Kyai secara bergantian, saat menghadap mereka ditanyai oleh Kyai, Kyai: ”Siapa namamu?” Rahman: “Nama saya Rahman Kyai.” Jawabnya dengan sopan. Kyai: “Oh nama yang ada di dalam Al-Quran, nama yang bagus. Tapi kamu hafal tidak surahnya?” Rahman: “Insya Allah hafal Kyai.” Kyai: “ Ya sudah, coba dibaca.” Rahman membaca surah tersebut dengan lancar. Kini giliran Nur yang menghadap Kyai. Kyai: “Kalau kamu namanya siapa?” Nur: “nama saya Nur Kyai.” Jawabnya sembari tersenyum dan kepala menunduk. Kyai: “Nama surah dalam Al-Quran juga, hafal surahnya tidak?” Nur: “Hafal Kyai.” Kayai: “Coba dibacakan.” Nur pun membacanya dengan lancar dan dipuji oleh Kyai. Setelah itu Isra’ merasa deg-degan, tubuhnya panas dingin. Kyai: “Lha kalau kamu namanya siapa?” tanya pak Kyai kepada isra’. Isra’ diam saja, ia takut karena namanya merupakan salah satu nama surah dalam Al-Quran yang lumayan panjang dan ia tidak hafal surah tersebut. Sang Kyai bertanya lagi, “Siapa namamu?” Isra’ tetap diam, kini ia mulai berkeringat dan jantungnya semakin berdetak cepat. Lalu isra’ berpikir “Sepertinya ini ide yang bagus,” batinnya. Sang Kyai pun bertanya lagi untuk yang ketiga kalinya, “Namamu siapa cah bagus? Kenapa diam saja dari tadi?” Isra’: “Anu Kyai, nama saya Isra’ tapi dipanggilnya Annas.” Sang Kyai menahan tawa mendengar jawaban Isra’. Ia tahu ini akal-akalannya agar tidak membaca surah Al-Isra’. Kyai: “Lha kok bisa dipanggil Annas?” Isra’: “Emmm anu Kyai, keluarga saya itu NU yang suka tahlilan. Nah, saat tahlilan saya hanya hafal surah Annas saja. Jadi teman-teman saya manggil saya Annas, hehe.” Kata Isra’ sambil cengar-cengir. “Oh ya sudah, kalau begitu bacakan surah An-Nas saja.” Kata Kyai sambil menahan tawanya. Akhirnya Isra’ hanya membaca surah An-Nas dan tidak membaca surah Al-Isra’ yang panjang.***

(Muryani)

Artikel yang Direkomendasikan